JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Pakistan sepakat untuk meningkatkan perdagangan komoditas kelapa sawit. Dalam pertemuan bisnis yang dilakukan pada 26 Januari, diperoleh nilai transaksi sebesar USS 115 juta antara Indonesia dan Pakistan, antara lain untuk peningkatan perdagangan di bidang kelapa sawit, batu bara, kakao, kopi, dan teh.

Seperti dilansir Antara, Presiden Joko Widodo meyakini kunjungan kenegaraan-nya ke Pakistan akan menjadi perekat baru untuk memperkokoh kerja sama dan persahabatan kedua negara. Untuk itu, Presiden Jokowi memfokuskan pada tiga isu bilateral utama, yaitu kerja sama ekonomi, hubungan antar masyarakat, dan kerja sama untuk Palestina.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa nilai total perdagangan setelah implementasi Preferential Trade Agreement (PTA) antarkedua negara mengalami peningkatan yang signifikan sejak 2013. Pada 2016 mencapai US$ 2,10 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar kurang lebih 8,90% per tahun. Guna terus meningkatkan perdagangan, Presiden Jokowi menyambut baik penandatangan nota kesepahaman dalam Promosi Dagang Bersama. “Di bidang investasi, saya menyambut baik pembentukan joint venture penyimpanan dan pengolahan minyak kelapa sawit di Port of Qosim, Karachi. Kerja sama ini akan dapat menjadikan Pakistan sentra perdagangan kelapa sawit dan olahannya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,” ucap Presiden.

Sebelumnya, Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, India, juga menyampaikan pentingnya upaya peningkatan kerja sama ekonomi karena perdagangan bilateral kedua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu namun masih jauh dari potensi sebenarnya. “Oleh karena itu upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk menghilangkan hambatan perdagangan,” kata Presiden.

 

Sumber: Investor Daily Indonesia