Belum lama ini Sekretariat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menerbitkan peta konsesi kelapa sawit anggota yang berlokasi di Semenanjung Malaysia dan Sarawak pada aplikasi peta interaktifnya GeoRSPO – merupakan platform yang ditetapkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar kepada kelapa sawit berkelanjutan sektor minyak.

Sebelumnya, peta-peta ini tidak dipublikasikan karena ambiguitas seputar legalitas membuatnya tidak tersedia untuk umum, tetapi saat ini semua batas konsesi kelapa sawit dari anggota RSPO di Malaysia tersedia untuk umum, dan menampilkan data yang relevan termasuk hotspot aktif, kehilangan tutupan pohon, penguatan tutupan pohon dan lainnya.

Chief Executive Officer RSPO, Datuk Darrel Webber dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT Jumat (13/12/2019) mengatakan, ini adalah langkah maju yang bagus untuk transparansi dan akuntabilitas dan pihaknya berharap langkah ini akan membawa obyektivitas yang lebih besar untuk diskusi tentang kebakaran dan topik-topik lain yang terkadang dikaitkan dengan sektor minyak kelapa sawit.

Peta konsesi kelapa sawit menjadi topik hangat awal tahun ini karena kabut asap lintas batas yang signifikan dialami di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Sejak Januari 2018, Sekretariat RSPO, melalui unit Sistem Informasi Geografis (SIG), telah secara aktif memantau hotspot dengan teknologi satelit di konsesi bersertifikasi maupun non-sertifikasi RSPO di Malaysia dan Indonesia.

Dengan dimasukkannya wilayah kelapa sawit Sarawak dan Semenanjung Malaysia di GeoRSPO, tercatat total hampir sekitar 3 juta hektar area konsesi RSPO bersertifikasi dan dalam proses tersertifikasi kini tersedia untuk bisa dipantau.

Darrel Webber mengungkapkan, ini terjadi atas dukungan Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) dan pemerintah Malaysia dalam bekerja dengan RSPO.

 

Sumber: Infosawit.com