InfoSAWIT, JAKARTA – Saat terjadi pandemi virus corona (Covid-19), konsumsi produk turunan minyak sawit dari oleokimia justru meningkat. Merujuk laporan resmi Gabungan Penguaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang diterim oleh InfoSAWIT, Jumat (8/5/2020), kenaikan konsumsi produk oleokimia sebanyak 68 ribu ton, atau sekitar 55% terjadi pada gliserin yang merupakan bahan pembuatan hand sanitizer.
Sementara konsumsi minyak sawit untuk biodiesel relatif tetap, padahal harga minyak bumi sangat rendah. Konsumsi minyak solar berbasis fosil turun sekitar 18%.
Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengatakan, di saat produksi minyak sawit turun, justru ekspor minyak sawit mengalami kenaikan sebanyak 83 ribu ton dengan kontribusi utama dari CPO yang mencapai 113 ribu ton dan oleokimia sebanyak 63 ribu ton.
“Kenaikan ekspor terbesar terjadi di Bangladesh, Afrika dan China. Ekspor ke Uni Eropa, India, dan Timur Tengah sedikit naik, sedangkan ekspor ke Pakistan dan Amerika Serikat turun. Kenaikan ekspor ke China terjadi karena China telah mulai pulih dari panedemi Covid-19,” catat Mukti.
Lebih lanjut, tutur Mukti, kondisi pandemi Covid-19 telah mengganggu perekonomian di dunia, tetapi semua negara tidak akan sanggup berlama-lama dalam situasi seperti saat ini dan harus segera bangkit. “Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas dan efisiensi harus menjadi prioritas untuk menjaga viabilitas dari industri,” katanya. (T2)
Sumber: Infosawit.com