Sejak skim sertifikasi minyak sawit berkelanjutan bersifat mandatori di Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil/ISPO) diterapkan pada tahun 2011, hingga saat ini telah ada sebanyak 711 pelaku usaha yang telah berpartisipasi mendaftar ISPO, dimana terdiri dari 698 Perusahaan, 8 KUD/KSU Kebun Plasma,1 BUMDes, dan 3 Koperasi/ Asosiasi Kebun Swadaya).
Dalam keterangan resmi Sekretariat ISPO yang diterima InfoSAWIT, Jumat (7/2/2019), dari jumlah Laporan Hasil Audit (LHA) yang diterima Sekretariat Komisi ISPO, sampai dengan 31 Januari 2019 sebanyak 604 Laporan. LHA tersebut sudah diverifikasi Tim Sekretariat Komisi ISPO sebanyak 560 Laporan, atau sekitar 92% dari total 604 laporan yang diterima, sementara yang sedang diverifikasi sebanyak 27 Laporan atau 5%, dan belum diverifikasi sebanyak 17 Laporan (3%).
Dikatakan Kepala Sekretariat Komisi ISPO, Azis Hidayat, dari 560 Laporan Hasil Audit yang sudah diverifikasi dan sudah terbit Sertifikasi ISPO nya sebanyak 457 Sertifikat, atau sekitar 82% dari 560 laporan hasil audit.
Sementara itu, Surat Pengantar Kelengkapan Dokumen (SPKD) yang dikirim kembali kepada Lembaga Sertifikasi (LS) untuk dilengkapi sebanyak 48 Laporan, atau sekitar 8% dari 560 laporan yang sudah diverifikasi, lantas kata Azis, aanya penundaan dikarenakan belum comply sebanyak 55 Laporan atau sebanyak 10% dari total laporan yang sudah diverifikasi. “Ditunda, karena masih ada permasalahan, antara lain, Hak Tanah masih SKT, Perpanjangan HGU belum terbit, Izin Pelepasan Kawasan Hutan, Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat 20%, Sengketa Lahan, Kebun Pemasok belum ISPO, Perubahan IUP, Izin Pembuangan & Pengangkutan LB3, Izin Pemanfaatan Limbah Cair, serta Upah Pekerja,” tutur Azis.
Merujuk informasi dari Sekretariat Komisi ISPO, sampai dengan saat ini, Jumlah sertifikat ISPO yang diterbitkan sebanyak 457, dimana sebanyak 450 perusahaan,3 Koperasi Swadaya,dan 4 KUD Plasma, dengan total areal seluas 3.828.238 Ha, TM seluas 2.550.106 Ha, total produksi TBS 49.042.224 ton/th dan CPO sebanyak 11.016.859 ton/th. Produktivitas 19,23 ton/ha/th dan Rendemen rata-rata 22,74 %.
Sumber: Infosawit.com