Sawit menjadi satu di antara komoditi andalan di Kalbar. Menjadi satu di antara tulang punggung perekonomian masyarakat di Kalbar, pemerintah pun diminta mendorong diimplementasikannya kebijakan Bahan Bakar Biodisel 20 persen alias B-20.

“Kami sudah sering mendiskusikan bersama gubernur, Bank Indonesia dan sebagainya terkait ekonomi makro (di Kalbar). Apalagi sawit ini termasuk satu di antara backbone (tulang punggung) ekonomi di Kalbar,” ungkap G Michael Jeno, Senin (25/02/2019).

Anggota Komisi XI DPR RI ini mengungkapkan, wacana B-20 ini sudah digagas sejak lama. Sayangnya, implementasinya sejauh ini tak berjalan mulus sesaui rencana awal.

Karena itulah, ia lantas ‘menitipkan pesan’ kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk turut mendorong realisasi kebijakan B20 itu. Apalagi, katanya, petinggi BI sendiri relatif cukup sering bertemu dengan menteri keuangan (menkue), dan juga presiden.

“Saya titip pesan. Tolong diingatkan kembali, di push kembali mengenai B-20 ini,” tuturnya.

Upaya ini menurutnya sangat penting. Apalagi bila menilik wacana B20 menurutnya sudah digagas sedari 2018, namun eksekusinya hingga kini belumlah bisa disebut optimal.

“Tolong sawit benar-benar diperhatikan. Komoditas satu ini jadi isu penting bagi masyarakat Kalbar,” pungkasnya.

Sumber: Pontianak.tribunnews.com