InfoSAWIT, JAKARTA – Sejak tahun 2006, produksi minyak sawit mentah (CPO) asal Indonesia sudah melampaui kemampuan Malaysia memproduksi CPO. Dengan melebihi kemampuan Malaysia tersebut, maka Indonesia telah menjadi negara terbesar produsen CPO di dunia. Prestasi yang mampu diraih Indonesia tersebut, menjadi gambaran nyata akan kemampuan dan daya saing industri minyak sawit nasional.
Keperkasaan minyak sawit tak berhenti sebatas itu, sebagai minyak nabati yang memiliki rantai karbon terlengkap (C6-C24), minyak sawit menjadi kian populer di pasar minyak nabati global. Keberadaan CPO yang kian populer tersebut, menjadi kekuatan besar dalam membangun industri turunan minyak sawit di Indonesia.
Hingga tahun 2010 silam, Indonesia berhasil meningkatkan industri hilir minyak sawitnya dengan membangun industri refineri atau pabrik minyak goreng dunia terbesar. Dimana, besarnya kapasitas pabrik minyak goreng sawit, menjadi tolok ukur pembangunan industri hilir lainnya. Secara nyata, keberadaannya turut mengangkat kemampuan membangun industri hilir minyak sawit di Tanah Air.
Alhasil, sebagai industri terbesar CPO, telah menjadikan Indonesia sebagai negara produsen minyak goreng sawit terbesar di dunia pula. Kemudian pada tahun 2014 silam, Indonesia juga berhasil membangun industri biodiesel sawit, dengan kapasitas terpasang sebesar 1,3 juta ton/tahun.
Melalui program mandatori biodiesel sawit yang dicanangkan Presiden Jokowi sejak tahun 2015 silam, maka industri biodiesel sawit terus mengalami pertumbuhan bisnis. Tahun 2021 ini, mandatori biodiesel telah mencapai B30, yang dipasok dari industri biodiesel dengan kapasitas sekitar 12 juta ton/tahun. Dimana kebutuhan mandatori biodiesel mencapai 9,8 juta ton setiap tahunnya.
Dengan bertumbuhnya industri hilir minyak sawit Indonesia, kian memperkokoh keberadaan minyak sawit Indonesia di mata internasional. Secara nyata, produk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya, seperti RBD Olein, Fatty Acids, Fatty Alcohol, Glycerine dan Biodiesel telah menjadi produk andalan ekspor yang laris manis di pasar internasional.
Berbagai produk turunan minyak sawit tersebut, berhasil membesar dan menjadi produk global di dunia. Dengan produksi minyak sawit nasional dan turunannya yang setiap tahun terus bertumbuh, maka produk nasional ini telah menjadi produk ekspor andalan non migas terbesar Indonesia.
Peningkatan nilai ekspor non migas Indonesia, nilai terbesar berasal dari minyak sawit dan turunannya, telah mencapai sebesar US$ 22,97 Miliar atau senilai Rp. 321,5 Triliun (nilai kurs Rp 14 ribu/US$), turut berkontribusi sebesar 24% dari total pendapatan ekspor Indonesia.
Indonesia kini tumbuh pesat sebagai negara berkembang yang memiliki dominasi global sebagai produsen minyak nabati global. Dari minyak makanan hingga minyak non makanan yang berhasil diproduksi dari minyak sawit, telah mendorong tumbuhnya bio-industri terbesar dunia, yang memiliki kekuatan utama dari berlimpahnya bahan baku di Indonesia. (Penulis: Ignatius Ery Kurniawan/ Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB, Penggiat Media InfoSAWIT)
Sumber: Infosawit.com