Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi sengketa soal bea masuk untuk produk biodiesel Indonesia ke pasar Uni Eropa (EU) bakal berujung pada penyelesaian sengketa di Worl Trade Organization (WTO).
Hal itu diungkapkan setelah kegiatan pada kegiatan Hari Ulang Tahun ke-53 di Kemenko Perekenomian Jakarta.
“Jadi, apabila mereka sudah mulaikan tidak bisa dibiarkan gitu aja, pasti ujungnya ya ke WTO. Di mana nantinya kami akan mendengar apa yang mereka tuduhkan, kami jawab, diskusi dan berunding,” ujar dia, Minggu (28/7/2019).
Dia menjelaskan, produk olahan dari kelapa sawit memang lebih unggul dibandingkan milik minyak nabati Eropa. Selain harga yang lebih kompetitif, produk olahan kelapa sawit milik Indonesia juga jumlahnya berlimpah.
“Karena itu, tidak heran jika Uni Eropa berusaha membendung produk kelapa sawit asal Indonesia,” ungkap dia.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menegaskan, Pemerintah Indonesia akan menyampaikan protes keras kepada Pemerintah Uni Eropa (UE) atas dikeluarkannya proposal besaran bea masuk imbalan sementara produk biodiesel asal Indonesia pada Juli 2019. Besaran bea masuk imbalan sementara yang diajukan yaitu dengan margin 8%-18%
Sumber: Okezone.com