Ramadan segera berakhir. Kurang dari sepuluh hari menjelang Hari Idul Fitri, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terangkat oleh sentimen momentum Lebaran.
Harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2019 di Malaysia Derivative Exchange pada perdagangan Selasa (28/5) berada di level RM 2.066 per metrik ton. Angka tersebut naik 2,02% dari posisi di hari sebelumnya.
Sejak awal Ramadan, harga CPO terus menguat. Ini karena minyak sawit merupakan salah satu bahan dasar makanan dan kebutuhan rumah tangga, sebut saja minyak goreng, sabun dan kosmetik.
Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, indeks konsumsi saat Ramadan akan meningkat. Hal ini menimbulkan dampak serupa terhadap permintaan CPO.
Kenaikan permintaan CPO antara lain terlihat dari data ekspor minyak sawit Malaysia di periode pengiriman 1-25 Mei yang naik 8,5% dari 1,39 juta ton di periode April.
Survei ekspor CPO Malaysia dalam periode sama juga naik 15,6% dibanding April, mencapai 1,4 juta ton. Deddy mengatakan, pencapaian ini mengikuti tren kenaikan di April. Harga CPO naik lantaran katalis positif kenaikan harga minyak kedelai.
Kontrak minyak kedelai Chicago Juli 2019, Selasa (28/5) pukul 18.26 WIB naik 1,1%. Namun, harga CPO diprediksi belum akan rally.
Ke depan, Deddy memperkirakan, tren harga minyak kedelai tidak akan banyak berdampak di CPO. Sebab impor CPO ke Eropa bulan lalu turun 1%.
Sementara impor minyak kedelai di Eropa pada periode tersebut naik 9%. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, perang dagang Amerika Serikat dam China mengguncang harga komoditas, termasuk CPO.
Untuk mengakhiri perang dagang, China berpotensi harus mengimpor minyak kedelai. Deddy memprediksi hari ini harga minyak sawit bakal di RM 2.013-RM 2050 per metrik ton. Sementara di akhir pekan ini, harga CPO bergerak di RM 1.990-RM 2.080.
Hitungan Ibrahim, harga minyak sawit bergerak di RM 2.015-RM 2.035 per metrik ton besok. Sepekan ke depan harga bergerak antara RM 2.000-RM 2.050 per ton.
Sumber: Harian Kontan