Jakarta – Impor minyak dan gas (migas) Indonesia pada September 2018 tercatat USD 2,28 miliar mengalami penurunan 25 persen dari Agustus 2018. Hal tersebut berdasarkan data dri Badan Pusat Statistik (BPS).
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, penurunan impor migas tersebut merupakan hasil penerapan campuran 20 persen biodiesel dengan solar (B20). Aturan tersebut mulai diterapkan mulai 1 September 2018.
“Kan itu sesuai dengan mulainya fame B20,” kata Djoko, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Program B20 mampu menurunan impor Solar. Pasalnya 20 persen Solar digantikan biodiesel yang berbahan baku minyak sawit.
Djoko menyebutkan, pengurangan impor Solar atas penerapan program tersebut sekitar 400 ribu kilo liter (kl).
“Ya paling tidak itu sudah bisa mengurangi impor,” tuturnya.
Djoko meyakinkan bahwa penurunan impor bukan karena faktor lain karena konsumsi Solar dalam kondisi normal. Selain itu produksi minyak mentah dalam negeri juga mengalami hal yang sama.
“Kalau dari sisi produksi enggak ada maslah. Konsumsi juga stabil, enggak ada penurunan,” tandasnya.
Sumber: Liputan6.com