Sahat Sinaga menuturkan, saat ini kapasitas tangki kilang-kilang minyak sawit di dalam negeri hampir penuh. Total kapasitas kilang minyak sawit nasional sekitar 4,80 juta ton. “Tangki sudah hampir penuh, terisi sekitar 4,60 juta ton. Kapasitas tangki kita terbatas, seharusnya mulai ada investasi. Bayangkan, kapasitas 4,80 juta ton terhadap 48 juta ton produksi minyak sawit, artinya hanya 10%. Paling tidak, kapasitas tangki kita itu idealnya 15-20%,” kata dia.

Kondisi itu diakui Agus Purnomo. Penampungan besar Sinar Mas juga hampir penuh. Apabila harus menyewa penampungan milik perusahaan lain belum tentu tersedia karena kondisi yang sama. Di sisi lain, Sinar Mas belum memutuskan untuk menambah penampungan (tangki). “Masih belum, masih diskusi. Karena ini kan baru dua bulan ini saja,” kata dia.

Sebenarnya, kata Agus, kondisi di lapangan lebih rumit lagi, terutama terkait masalah logistik dan transportasi. Misalnya, terdapat biodiesel yang harus dikirim dengan menggunakan kapal CPO, dampaknya pengiriman normal menjadi terganggu.

“Kondisinya bermacam-macam. Kondisi itu menyebabkan tangki hampir penuh, sehingga panen di sejumlah kebun tertunda. Karena memang lagi penuh gimana? Kalau diproses nanti ditaruh di mana? Kalau di kebun kita, seharusnya nggak ada panen tertunda. Kalau pun ada karena cuaca dan transportasi terganggu,” kata Agus.

 

Sumber: Id.beritasatu.com