Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit menambah alokasi dana riset sawit menjadi 2% pada tahun ini.

“Alokasi dana riset naik menjadi 2 persen tahun ini. Sementara tahun lalu, alokasinya 0,6 persen,” ujar Herdrajat Natawijaya, Direktur BPDP-KS, saat menjadi pembicara Andalas Forum, Kamis, (21 Februari 2019).

Herdrajat meminta kenaikan dana riset ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian sawit yang lebih signifikan bagi industri. Selain itu, dana riset juga dipakai mendukung inisiatif riset dan pengembangan sektor sawit demi meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) mengapresiasi alokasi dana riset ini. Darmono Taniwiryono, Ketua Umum MAKSI, menjelaskan bahwa peningkatan dana riset menjadi 2 persen itu keharusan. Karena, riset merupakan investasi jangka panjang yang harus dilakukan sebab dampaknya bisa luar biasa besar.

“Sejak BPDPKS berdiri kontribusi riset terhadap pengembangan sawit mulai menyeruak. Pengembangan teknologi biohidrokarbon dalam produksi green gasoline dari CPO bisa membalik kekuatan dunia dalam penyediaan energi. Indonesia bisa menjadi negara adidaya karena sawit,” ujarnya.

Ditambahkan Darmono, dana BPDP-KS bisa digunakan untuk menjembatani antar penelitian laboratorium yang membutuhkandan aplikasi industri.

Sumber: Sawitindonesia.com