JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta persoalan petani sawit di Tanah Air terkait legalitas lahan, peningkatan produktivitas, tata niaga tandan buah segar, dan pengembangan industri hilir milik petani secepatnya bisa diselesaikan. Hal itu dilakukan karena perkebunan tanaman sawit rakyat telah berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.

Demikian diungkapkan Wapres saat bertemu jajaran pengurus DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan perwakilan sembilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo di Istana Wapres Jakarta, kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung menyatakan, menurut Wapres perkebunan kelapa sawit rakyat berkontribusi besar bagi perekonomian nasional, pembangunan pedesaan, pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan para petani serta masyarakat di sekitarnya. Di hadapan Wapres, Gulat menyatakan ada 22 provinsi di Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit. Luasan kebun sawit rakyat mencapai 6 juta hektare (ha) dari total luas perkebunan sawit Indonesia lebih dari 14 juta ha. “Lebih dari 20 juta keluarga petani bergantung hidupnya langsung ke sektor ini, dari semua lapisan masyarakat bahkan dari kalangan pesantren, dimana tumbuh dan berkembang di tengah kebun sawit,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Sejak 1980, ungkap Gulat Manurung, pengembangan kelapa sawit di Indonesia ditujukan untuk membuka dan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perdesaan, daerah terbelakang, dan pelosok. Pengembangan kelapa sawit, sangat berperan dalam pembangunan pedesaan dan mengurangi angka kemiskinan.

Dalam pertemuan tersebut, Wapres meminta kemampuan sumber daya manusia (SDM) petani sawit dapat ditingkatkan. Wapres juga mengapresiasi peran serta Apkasindo dalam pembinaan petani sawit yang tersebar di 22 provinsi dan 117 kabupaten. Ke depan, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan penyediaan bibit unggul dan kemudahan petani untuk mendapatkannya. “Kita harapkan ada peningkatan kualitas produksi kelapa sawit agar didapat harga jual yang tinggi dan merata di semua daerah,” ujar Wapres.

Sebagai penutup pertemuan, Apkasindo mengajukan undangan kepada Wapres RI untuk peresmian panen perdana program peremajaan sawit rakyat di Provinsi Riau, yang penanaman perdananya dilakukan Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, meninjau pabrik mini minyak goreng dan pupuk organik milik petani dan pesantren di perkebunan sawit.

Di pertengahan tahun, Wapres diundang meresmikan pabrik kelapa sawit milik petani koperasi binaan Apkansindo berkapasitas 30 ton perjam di Provinsi Kalimantan Selatan. “Kami juga meminta Wapres membuka Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit II Tahun 2020 di Jakarta yang akan dihadiri oleh perwakilan petani sawit dari 22 provinsi, 117 kabupaten, dan kelembagaan petani lainnya,” ujar Sekjen Apkasindo Rino Afrino.

 

Sumber: Investor Daily Indonesia