Pangkalan Bun – Meski terus diterpa kampanye hitam untuk minyak sawit dalam negeri, permintaan minyak sawit terus tumbuh.
“Minyak sawit tidak tergantung pendapatan, minyak nabati suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari,” kata Ketua Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Pertumbuhan permintaan minyak sawit mentah (CPO) tiap tahunnya mencapai 3%. Banyak kampanye negatif dari Eropa dan Amerika, namun negara lain masih membutuhkan minyak sawit.
“Pasar domestik terus berkembang. Saat ini, Indonesia menerapkan penggunaan biodiesel mencapai 20% dan tidak perlu khawatir terhadap kampanye negatif,” papar Sahat.
Pendapatan industri CPO terus naik hingga kuartal III. Kampanye hitam dari berbagai negara tujuan ekspor tidak membuat penjualan lesu.
PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang penjualannya meningkat hingga kuartal III.
Program peningkatan produktivitas yang direncanakan diakui berjalan dengan baik. Hal tersebut diakui akan meningkatkan produksi hingga akhir tahun.
Penjualan emitan berkode AALI ini juga tidak terpengaruh oleh isu global dikarenakan pasar penjualan AALI berada pada dalam negeri.
Pendapatan bersih AALI hingga kuartal III tahun ini naik dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pendapatan bersih AALI periode Januari hingga September 2017 sebesar Rp 12,49 triliun.
Sementara pada periode yang sama tahun lalu, AALI mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,58 triliun.
Sumber: Borneonews.com