aromatherapy

Mengatasi Permasalahan Limbah Minyak Jelantah

Dampak Negatif Minyak Jelantah terhadap Lingkungan

Minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi permasalahan serius bagi lingkungan jika dibuang sembarangan. Pencemaran air dan tanah merupakan dampak utama yang ditimbulkan, dimana minyak jelantah dapat mencemari sumber daya alam dan membentuk lapisan yang menghambat penetrasi oksigen.

Penelitian menunjukkan bahwa satu liter minyak jelantah dapat mencemari hingga 1.000 liter air bersih. Selain itu, minyak yang dibuang ke tanah dapat menggumpal dan menutup pori-pori tanah, sehingga tekstur tanah menjadi keras dan tidak dapat menyerap air dengan baik saat musim hujan.

Potensi Pencemaran Ekosistem Perairan

Minyak jelantah yang mengalir ke sungai dan laut dapat mengancam kehidupan biota air. Lapisan minyak di permukaan air menghalangi sinar matahari masuk ke dalam perairan dan mengurangi kadar oksigen, yang dapat menyebabkan kematian plankton, ikan, dan organisme lainnya.

Program PKM Trisakti di Bogor

Detail Kegiatan Edukasi dan Pelatihan

Program PKM yang diketuai oleh Muhammad Taufiq Fathaddin telah dilaksanakan di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat sejak Juli 2024. Kegiatan ini melibatkan 20 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan karang taruna setempat.

Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Trisakti memberikan pelatihan komprehensif tentang pengolahan minyak jelantah. Program ini didukung oleh dana hibah Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi serta Universitas Trisakti.

Proses Pembuatan Biodiesel dan Lilin Aromaterapi

Dalam pelatihan tersebut, warga belajar memurnikan minyak jelantah melalui penyaringan bertingkat dan membuat biodiesel dengan proses esterifikasi. Selain biodiesel, peserta juga diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ramah lingkungan yang diberi nama “Lilia”.youtube

Cara Membuat Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Bahan dan Alat yang Diperlukan

Untuk membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, diperlukan bahan-bahan berikut:

  • 250 ml minyak jelantah yang telah direndam dengan arang atau kulit pisang selama 24 jam

  • 90 gram stearin atau parafin

  • Essential oil atau minyak kayu putih untuk aroma

  • Pewarna khusus lilin atau crayon bekas

  • Sumbu lilin

  • Peralatan dapur seperti panci, sendok, dan gelas

Proses Pembuatan Langkah demi Langkah

Tahap Persiapan Minyak:

  1. Saring minyak jelantah untuk menghilangkan sisa-sisa penggorengan

  2. Rendam dengan arang selama minimal 1 jam untuk menghilangkan bau tidak sedapyoutube

  3. Saring kembali untuk memisahkan endapan dan kotoranyoutube

Tahap Pembuatan Lilin:

  1. Panaskan minyak jelantah dengan api sedang hingga suhu sekitar 90 derajat Celsiusyoutube

  2. Masukkan stearin dengan perbandingan minyak dan stearin 1:2 secara perlahan

  3. Tambahkan pewarna sesuai selera dan aduk hingga larut

  4. Matikan kompor dan tambahkan essential oil secukupnya

  5. Tuangkan ke wadah yang sudah diberi sumbu lilin dan tunggu hingga mengeras

Manfaat Program untuk Masyarakat dan Lingkungan

Dampak Ekonomi dan Sosial

Program ini berhasil menciptakan peluang usaha rumahan bagi peserta, dengan beberapa warga menyatakan ketertarikan untuk menjual produk hasil olahan sebagai sumber penghasilan tambahan. Kegiatan ini juga meningkatkan partisipasi dan kerja sama antarwarga dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Program PKM ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mendukung energi bersih, konsumsi yang bertanggung jawab, serta peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan mengolah limbah minyak jelantah, program ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomi.youtube

Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Evaluasi program menunjukkan perubahan perilaku positif pada peserta. Sebelum pelatihan, mayoritas peserta membuang minyak jelantah ke saluran air tanpa mengetahui dampaknya. Setelah pelatihan, peserta mulai mengumpulkan minyak bekas untuk diolah dan bahkan membentuk inisiatif kelompok kecil produksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *