Jakarta – Kementerian Pertanian berupaya untuk meningkatkan produksi kelapa sawit rakyat. Hal ini terbukti dengan dana yang disiapkan sebesar Rp 5 triliun.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang mengatakan bahwa tahun 2018 pihaknya telah menyiapkan dana sekitar Rp 5 triliun untuk peremajaan lahan kelapa sawit demi membantu produksi. Ia menerangkan bahwa dana tersebut akan direalisasikan pada 185.000 hektar.
“Tahun ini ada sekitar Rp 5 triliun dana untuk bantu kelapa sawit rakyat. Ada 185.000 hektar. Terutama uuntuk rakyat ya karena selama ini kan kelola lahan yang tidak produktif ya,” ungkap Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan dana sebesar Rp 5 triliun tersebut berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Non APBN, dana dari Perhimpunan Dana Kelapa Sawit. Jadi sebagai implementasi UU Perkebunan No 39/2014 itu kan bisa dihimpun dari dana komoditi itu untuk komoditi itu. Untuk komoditi strategis,” jelasnya.
Bambang pun mengatakan bahwa dana tersebut akan mulai ditransfer ke rekening petani mulai Januari 2018. Nantinya, dana yang dikirimkan akan sebesar Rp 25 juta per satu hektar dan sudah termasuk benih, sarana produksi dan sewa alat berat.
“Itu betul-betul ditransfer ke rekening petani Rp 25 juta satu hektar. Untuk benih, sarana produksi dan sewa alat berat. Mulai Januari 2018,” tuturnya.
Dengan begitu, Bambang berharap penghasilan para petani kelapa sawit bisa meningkat hingga 10 kali lipat.
“Jadi dengan penghasilan sawit rakyat itu paling satu-dua ton kalau bisa kita tingkatkan sampai 8-10 ton. Jadi bisa kita tingkatkan 8, 9, 10 kali lipat,” pungkasnya. (ara/ara)
Sumber: Detik.com