Dalam pembangunan ekonomi dampak perkembangan investasi pada suatu sektor tergantung pada bagaimana keterkaitan investasi yang bersangkutan dengan kegiatan ekonomi di daerah yang bersangkutan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan produksi minyak sawit memiliki keterkaitan dan multiplier yang kuat terhadap sumber daya lokal (local resources based).

Hasil penelitian Amzul (2011) menunjukan bahwa peningkatan produksi CPO pada kawasan sentra produksi CPO di kawasan pedesaan juga terkait dan berdampak luas pada sektor-sektor pedesaan di luar perkebunan kelapa sawit (rural non-fram economy).

Sektor-sektor pedesan yang berkembang akibat perkebunan kelapa sawit

Rank Sektor
1 Jasa Keuangan
2 Jasa Lainnya
3 Perdagangan, Restoran dan Hotel
4 Kimia Dasar dan Pupuk
5 Minyak, Gas dan Tambang
6 Transportasi
7 Infrastuktur
8 Pengelolahan Makanan
9 Peralatan Listrik
10 Sektor Lainnya

Sumber : Tabel I-0 Indonesia; Amzul (2011)

Apabila produksi CPO meningkat (misalnya akibat konsumsi, investasi hilir, ekspor) maka manfaat ekonomi yang diciptakannya sekitar 60 persen terjadi pada perkebunan kelapa sawit dan sekitar 40 persen manfaat tersebut terjadi di luar perkebunan kelapa sawit (sektor pedesaan) seperti lembaga keuangan, perdagangan/restoran, hotel, transportasi, infrastukur dan sektor-sektor lainnya. Hal ini berarti manfaat ekonomi yang diciptakan akibat pertumbuhan perkebunan kelapa sawit tidak hanya dinikmati oleh masyarakat pelaku/pekerja pada perkebunan kelapa sawit, melainkan sebagian (40 persen) dinikmanti oleh masyarakat yang bekerja di luar perkebunan kelapa sawit di pedesaan.

Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017

 

Sumber: Sawitindonesia.com