Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyatakan Italia mendukung Indonesia dalam penggunaan minyak kelapa sawit sebagai salah satu biofuel di pasar kawasan Uni Eropa. Italia merupakan salah satu konsumen terbesar minyak sawit Indonesia.
“Dari awal Italia itu pendukung kita, dimanapun, mau di WTO atau di Uni Eropa dan di Parlemen Eropa. Untuk isu kelapa sawit itu Italia mendukung kita,” ujar Dubes Esti Andayani seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (13/2).
Menurut Esti, pemerintah Italia mendukung penggunaan minyak kelapa sawit di kawasan Uni Eropa karena negara tersebut membutuhkan minyak sawit untuk bahan produk-produknya, mulai dari produk makanan hingga kecantikan.
“Saya bertemu dengan Presiden Ferrero Rocher, produk cokelat dan Nutela mereka segala macam, pakai minyak kelapa sawit,” tuturnya.
Menurutnya, minyak sawit dibandingkan minyak-minyak yang lain lebih tahan lama dan tidak berubah menjadi basi. “Masa kedaluwarsa produknya menjadi lebih panjang,” ujar dia.
Dubes Esti menyebutkan bahwa perusahaan Ferrero Rocher akan tetap memakai produk kelapa sawit karena telah membuktikan dengan penelitian bahwa minyak sawit tidak berbahaya untuk kesehatan.
“Jadi dia (Ferrero Rocher) tetap akan memakai kelapa sawit, dan dia sudah membuktikan dengan penelitian dia bahwa orang yang mengatakan (minyak sawit) tidak sehat itu adalah bohong. Sekarang dia menang juga di pengadilan untuk berita yang ‘hoax’ itu,” ungkap Esti.
Oleh karena itu, lanjut Dubes Esti, pemerintah Indonesia menggandeng perusahaan Ferrero Rocher dan pemerintah Italia untuk berjuang melawan wacana larangan penggunaan produk kelapa sawit di kawasan Uni Eropa, yang diusung oleh Parlemen Eropa.
Selain itu, pemerintah Italia melalui beberapa kementeriannya pun telah menyatakan dukungannya bagi Indonesia dalam melawan kampanye hitam terhadap produk kelapa sawit di Uni Eropa.
“Menteri Pembangunan dan Menteri Perdagangan Italia sudah mengatakan dia akan terus bersama kita untuk melawan kampanye hitam untuk kelapa sawit. Jadi memang Italia ini bisa menjadi teman kita,” kata Dubes Esti.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi juga telah menyampaikan keprihatinan soal larangan minyak kelapa sawit dalam penggunaan biofuel di Uni Eropa kepada Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Italia Angelino Alfan.
Italia adalah negara tujuan ekspor terbesar ketiga di Uni Eropa untuk produk sawit asal Indonesia, sehingga kelapa sawit Indonesia juga memiliki kontribusi dalam ekonomi Italia.
Sumber: Merdeka.com