MEDAN – Penjualan benih/kecambah sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit(PPKS) Medan pada kuartal 1-2018 naik sekitar 45% dibandingkan periode sama 2017 atau mencapai 9.459.452 butir. Hal itu didorong program peremajaan tanaman sawit petani di Tanah Air.
Direktur PPKS Medan Hasril Hasan Siregar di Medan, Kamis (17/5), mengatakan, penjualan terbanyak pada Januari dan Maret atau masing-masing 2.633.029 butir dan 2.511.042 butir, sementara Februari dan April 2018 penjualan benih hanya 2.126.098 dan 2.201.104 butir.”Selain program peremajaan tanaman sawit petani, penjualan kecambah yang meningkat itu juga didorong harga jual tandan buah segar atau TBS sawit yang relatif stabil bahkan membaik sehingga petani maupun pengusaha memiliki kemampuan untuk melakukan peremajaan tanaman tuanya,” katanya.
Secara rata-rata, kata dia, penjualan kecambah PPKS pada 2018 di atas 2 juta butir per bulan atau meningkat dibandingkan periode sama 2017 yang di kisaran 1,50 juta butir. “Diperkirakan, penjualan masih akan bagus hingga akhir tahun karena selain masih ada program peremajaan tanaman sawit petani oleh pemerintah, juga ada prediksi harga sawit masih bagus,” katanya seperti dilansir Antara.
Program peremajaan kebun sawit rakyat pada 2018 direncanakan seluas 185 ribu hektare (ha) saja membutuhkan sekitar 30 juta kecambah. Tentunya PPKS akan mendapat kesempatan lebih besar menjual benih sawit,” katanya Menurut Hasril, dengan naiknya penjualan hingga April maka target penjualan di 2018 yang sekitar 23 juta butir diprediksi bisa terlampaui. Padahal, pada 2017 penjualan kecambah sawit masih 21 juta butir.
Sumber: Investor Daily Indonesia