Menteri Pertanian Amran Sulaiman senang dengan komitmen Pemerintah Rusia yang menolak segala bentuk kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa. Dia pun berharap Rusia ikut melakukan perlawanan terhadap kampanye negatif tersebut.

Apresiasi dan harapan ini disampaikan Amran ke Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva saat keduanya bertemu di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, kemarin. Dalam pertemuan itu dibicarakan mengenai kerja sama pertanian.

“Kita tahu bahwa kita mengambil gandum dari Rusia dan kita ekspor sawit, palm oil, ke Rusia. Saya sampaikan masalah sawit ini jadi perhatian kami, karena selama jni negara-negara Uni Eropa melakukan black campaign. Kami minta (Rusia) melakukan perlawanan sehubungan dengan palm oil Indonesia,” tutur Amran, usai pertemuan.

Menurut Amran, keterlibatan Rusia cukup penting mengingat kampanye hitam yang dilakukan di Eropa cukup masif. Bahkan, kampanye dilakukan parlemen Uni Eropa. Mereka menuding produk sawit yang dihasilkan Indonesia merusak alam dan ekosistem hutan.

“Kami sampaikan, pendekatannya cuma environment, deforestation, tetapi community welfare. Sebab, ada 30 juta penduduk Indonesia tergantung pada sawit. Kalau dilakukan blackcampaign, otomatis produksi sawit turun. Ini secara tidak langsung akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Sebab, masyarakat pindah ke hutan, membabat hutan karena harga sawit turun. Alhamdulillah, saat ini harga stabil dan membaik dan beberapa negara Eropa sudah mengerti,” tutur Amran.

Dalam informasi yang dipegang Amran, sudah banyak negara Eropa bisa menerima sawit Indonesia. Mereka tidak terpengaruh dengan kampanye hitam yang selama ini ada. “Karni ketemu Dubes Jerman. Spanyol, Denmark. Kami sampaikan dan mereka setuju (menerima sawit Indonesia). Sebab, orang utan saja mereka begitu perhatian, apalagi ini (petani sawit) orang beneran.”

Saat ini, Rusia membutuhkan sekitar 18 ribu ton sawit dari Indonesia. Amran memastikan,* Indonesia siap memasok kebutuhan itu. Selain sawit, Indonesia juga bakal melakukan ekspor buah-buahan ke Rusia. Buah yang akan diekspor antara lain mangga, salak, manggis, dan yang lainnya.

Di kesempatan itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan terima kasih atas keterbukaan Amran untuk kerja sama pertanian dengan negaranya. Apalagi Rusia dan Indonesia adalah dua negara dengan hasil tani yang cukup besar sehingga sangat strategis untuk melakukan kerja sama.

 

Sumber: Rakyat Merdeka