Rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok ke Indonesia pada 2-4 Juli mendatang, atau untuk pfertama kalinya setelah menjabat, bisa dijadikan momentum bagi Indonesia untuk mendapatkan dukungan dari Belanda terkait dengan persoalan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

“Meskipun hubungan menghangat dalam isu kelapa sawit, kita mendapatkan kesempatan untuk tetap mendapatkan dukungan dari Belanda. Sekiranya Belanda bisa memengaruhi negara-negara Eropa lainnya agar turut mempromosikan kelapa sawit Indonesia,” ungkap Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Dino R Kusnadi dalam press briefing, di Kantor Kemenlu, Jakarta, kemarin. Hadir pula pada kesempatan itu juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.

Dino menjelaskan aksi-aksi diskriminatif terhadap kelapa sawit yang sedang marak di Eropa dapat diatasi para pemegang saham di Belanda yang menghormati keberlanjutan produksi minyak kelapa sawit Indonesia serta diikuti pelestarian lingkungan hidup di sekitar area kebun kelapa sawit di Tanah Air.

Dino menambahkan, selain persoalan minyak sawit, Indonesia akan meningkatkan kerja sama dalam menjaga kelestarian warisan maritim, atau maritime heritage, terutama mengenai isu penemuan kerangka kapal karam Belanda di Indonesia dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Belanda tersebut.

Sebelumnya, awal pekan lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan berbagai aktivitas kampanye negatif terhadap CPO Indonesia telah berdampak pada penurunan ekspor produk tersebut ke sejumlah negara.

Jumlah ekspor CPO beserta produk turunannya yang tercatat pada Mei 2018 diketahui menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Beberapa negara yang mengalami penurunan dengan mengimpor lebih sedikit CPO dan produk turunannya dari Indonesia ialah India, Spanyol, Italia, dan Belanda.

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (Gapki) mencatat kinerja ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya pada Januari-April 2018 menurun 4% dari periode yang sama tahun lalu.

 

Sumber: Media Indonesia