Pendahuluan
Ketergantungan kita terhadap bahan-bahan kimia apalagi bahan yang bersifat racun (insektisida, fungisida, bakterisida) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan di sekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp.disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp. dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Ganoderma, Rigidiporus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, Sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil.Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp. sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu, dan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet, serta busuk pangkal batang pada kelapa sawit.
Penggunaan pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp. memang tidak memperlihatkan dampak manfaatnya secara langsung seperti pupuk ataupun fungisida kimia. Dengan penggunaan rutin secara berkala pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp. akan memberikan manfaat yang lebih baik daripada pupuk dan fungisida kimia.
Aplikasi dan Dampak Aplikasi
Untuk penanggulangan penyakit Busuk Pangkal Batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma, Biofungisida berbahan aktif Trichoderma diutamakan untuk tujuan preventif yaitu memberikan perlindungan terhadap tanaman. Oleh karena itu aplikasinya disarankan sedini mungkin yaitu sejak tanaman berada di polibag kecil (Pre Nursery), di polibag besar (Main Nursery), lubang tanam, TBM dan TM (di aplikasikan minimal 1 tahun sekali). Tujuannya agar populasi Trichoderma terjaga dan sebagai musuh alami Ganoderma, Trichoderma berpeluang mengkoloni permukaan akar sawit dengan mengkonsumsi eksudat akar. Bagaimanapun juga aplikasi tujuan kuratif, yaitu menyembuhkan tanaman yang sakit, harus dibarengi dengan pembedahan dan penghancuran bagian jaringan yang sakit. Namun demikian, keberhasilannya sangat ditentukan oleh kemampuan kita dalam melakukan pembedahan dan penghancuran bagian tanaman yang sakit tersebut. Pada kebun sawit dewasa, tindakan preventif wajib dilakukan untuk tujuan perlindungan tanaman yang masih sehat pada setiap blok tanaman yang sudah terindikasi ada tanaman yang terserang.
Sumber: Sawitindonesia.com