Selain pendanaan, nyatanya pekebun sawit kecil masih menghadapi berbagai kendala lain. Biasanya, pekebun sawit kecil tidak memiliki akses meningkatkan keahlian berbudidaya, masalah pengembangan kapasitas, dan infrastruktur untuk menerapan praktik budidaya berkelanjutan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir Rundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) telah bekerja keras untuk mengatasi berbagai hambatan ini melalui peningkatan kesadaran, pelatihan dan pendidikan, dedikasi sukarela, penyediaan dana dan kewaspadaan sistemik.

“Selain mempelajari praktik pengelolaan sawit terbaik, pekebun sawit kecil yang memiliki sertifikasi dan menghasilkan minyak sawit berkelanjutan harus mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar internasional dan domestik,” kata Direktur RSPO Indonesia, Tiur Rumondang kepada InfoSAWIT, belum lama ini.

Lebih lanjut tutur Tiur, RSPO telah mengembangkan sistem Sertifikasi Grup yang memungkinkan petani perorangan untuk bisa mensertifikasi produksi Tandan Buah Segar (TBS) sesuai dengan RSPO P&C 2013, bersama-sama di dalam sebuah kelompok dengan satu sertifikat tunggal.

Bahkan untuk meningkatkan partisipasi pekebun sawit kecil dalam praktik berkelanjutan serta dalam upaya mengatasi berbagai kendala yang dihadapi pekebun sawit kecil, pada General Assembly (GA) ke 12 pada November 2015 lalu, RSPO mengambil peluang tantangan guna mewujudkan hasil resolusi 6f, yang mengamanatkan untuk mengembangkan strategi dan rencana aksi secara komprehensif guna mewujudkan seluruh potensi petani.

Sekadar informasi pada Maret 2017 lalu, Dewan Gubernur RSPO telah menyetujui pembuatan kerangka strategis sebagai dasar penerbitan Strategi Petani RSPO secara penuh. Merujuk informasi dari RSPO, Strategi Petani RSPO yang nantinya diwujudkan dalam Roadmap Pemberdayaan Petani Swadaya, bakal memiliki tiga tujuan yakni pertama guna meningkatkan penghidupan petani, kedua meningkatkan jumlah petani yang terlibat dalam sistem RSPO dan ketiga, model bisnis yang akan digunakan bakal lebih banyak lewat peningkatan dukungan.

Masih merujuk informasi dari RSPO, penerapan Roadmap Pemberdayaan Petani Swadaya ini bakal dilakukan secara bertahap selama 5 tahun  kedepan, dimana setiap tahun bakal memiliki target yang harus dicapai sebelum akhirnya strategi ini bisa secara penuh diterapkan.

 

Sumber: Infosawit.com