Pada saat tulisan ini dibuat, harga komoditas kelapa sawit masih kurang berpihak pada pekebun kelapa sawit. Harga yang relatif rendah ini akan semakin mencekik apabila tidak ditunjang dengan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu bahasan mengenai hama dan penyakit tetap sangat relevan.
Perkebunan kelapa sawit kita masih didera hama tradisional yaitu ulat pemakan daun kelapa sawit yang terdiri dari ulat api dan ulat kantung, belum lagi ditambah semakin ganasnya serangan hama kumbang tanduk atau Oryctes rhinoceros. Kita juga belum selesai 100% dengan penyakit Ganoderma yang semakin merajalela terutama pada areal peremajaan atau replanting kelapa sawit.
Beberapa waktu belakangan ini, kami banyak menerima laporan adanya penyakit busuk batang atas kelapa sawit (Upper Stem Rot = USR). Ternyata penyebab penyakit beraneka ragam antara lain :
1. USR Ganoderma boninense
Mengapa disebut USR ? Karena terjadi pembusukan pada bagian atas batang kelapa sawit dan pada bagian yang lebih bawah tidak terjadi pembusukan sama sekali. Kejadian terjadinya USR lebih banyak pada lahan gambut. Hasil identifikasi secara molekuler dengan teknik PCR menunjukkan bahwa sebagian besar USR disebabkan jamur Ganoderma boninense. Sebenarnya tanda penyakit karena jamur ini sangat jelas dari morfologi tubuh buahnya. Pengendalian yang paling efektif adalah sanitasi tubuh buah agar mencegah penyebaran basidiosporanya.
2.USR Phellinus noxius
Penyakit busuk batang atas karena patogen jamur ini sebenarnya yang paling lama dilaporkan. Phellinus noxius merupakan kelas jamur juga. Namun demikian, sekarang USR karena Phellinus noxius jarang ditemukan.
3. USR Khretzschmaria deusta
Penyakit USR ini disebabkan oleh jamur Ascomycetes Khretzshmaria deusta yang dulu disebut Ustulina deusta. Gejala penyakit ini sama dengan USR lainnya, hanya pembusukannya terjadi pada ketinggian 2 meter ke bawah. Bekas pelepah yang mulai membusuk mudah lepas dari batang kelapa sawit. Tanda penyakit berupa tubuh buah yang pada mulanya berwarna kelabu dan lama lama menjadi seperti arang sehingga penyakit ini disebut juga penyakit arang. Pengendalian terbaik tetap berupa sanitasi tanaman terinfeksi.
4. USR Rhynchophorus
Penyakit busuk batang atas ini disebabkan oleh patogen sekunder berupa jamur atau bakteri. Sedangkan penyebab primernya berupa vektor hama Rhynchophorus vulneratus untuk di Kalimantan dan Rhynchophorus bilinneatus untuk di Papua. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah pemasangan feromon atau perangkap manual.
5. USR Sparganobasis subcruciata
Penyakit ini hampir sama dengan USR Rhynchophorus, hanya bedanya letak pembusukannya lebih rendah atau dekat pangkal batang dan tentunya jenis vektor hamanya yaitu Sparganobasis subcucriata. Pengendalian berupa pengendalian vektornya dengan kimiawi atau perangkap manual.
Sumber: Sawitindonesia.com