Harga jual tandan buah segar kelapa sawit produksi kebun rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengalami kenaikan dari Rp650 per kilogram menjadi Rp1.000 per kilogram dalam dua pekan terakhir.
“Sejak dua pekan terakhir harga tandan buah segar kelapa sawit cukup menggembirakan jika dibanding dengan dua bulan terakhir.,” kata petani kelapa sawit, Idon (44) di Kecamatan Lengayang, Minggu.
Ia berharap harga ini dapat bertahan hingga beberapa bulan ke depan sehingga memberikan keuntungan bagi para petani kelapa sawit.
Ia mengatakan harga tandan buah segar kelapa sawit akan sulit bertahan jika harga sudah di angka seribu rupiah per kilogram, sementara untuk bisa mencapai harga itu petani bisa menunggu berbulan-bulan.
“Dalam setahun paling cuma satu atau dua bulan harga tandan buah segar kelapa sawit dibeli seribu rupiah per kilogram, sementara sisanya di bawah itu bahkan sampai Rp350 per kilogram,” katanya lagi.
Petani lainnya, Umar (50) mengatakan yang menjadi salah satu penyebab rendahnya produktivitas lahan kelapa sawit di daerah setempat karena petani tidak mampu menyisihkan uang untuk membeli pupuk.
“Per hektare lahan produksi paling banyak hanya dua ton, hal tersebut terjadi karena ketidaksanggupan petani membeli pupuk akibat harga yang tak kunjung menjanjikan,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan menyebutkan salah satu penyebab tidak stabilnya harga tandan buah segar kelapa sawit di daerah itu ialah karena tidak seimbangnya jumlah perusahaan pengelola dengan areal kebun kelapa sawit.
Setidaknya, katanya, agar harga bersaing minimal mesti ada dua perusahaan lagi yang beroperasi.
Sementara terkait produktivitas lahan yang rendah, selain akibat jarang di pupuk juga karena petani tidak memperhatikan bibit kelapa sawit yang ditanam atau bibit tidak disertifikat.
“Tahun ini kami menyiapkan ratusan hektare lahan kelapa sawit percontohan, perlakuan dari pemilihan bibit, pemeliharaan, panen hingga pascapanen bisa dicontoh oleh petani sehingga lahan mereka bisa berproduksi maksimal,” sebutnya.
Sumber: Antaranews.com