InfoSAWIT, JAKARTA – Sampai saat ini kontribusi sektor minyak sawit masih tetap dominan, buktinya sampai Oktober 2020 lalu devisa nya telah sekitar US$ 17,5 miliar. Jika saja tidak ada defisit neraca perdagangan di sektor lain maka surplusnya bisa lebih tinggi. “Diakui atau tidak, sektor sawit masih menjadi tulang punggung  ekonomi nasional,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Joko Supriyono, dalam acara webinar yang dihadiri InfoSAWIT, belum lama ini.

Sementara dari sisi operasioanl, produksi kelapa sawit tercatat tidak terlalu berdampak dengan adanya pandemi Covid-19, lantaran sektor perkebunan telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, ditambah dengan pola kerja di sawit yang memang berjauhan dan berjarak.

Kata Joko, memang pada awal pandemik covid-19 mencuat, sawit sempat terdampak lantaran adanya penerapan kebijakan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia, sehingga mengganggu kegiatan ekspor. “Tetapi tanpa menunggu lama pada Kuartal IV-2020, kegiatan ekspor sudah kembali membaik,” katanya.

Secara umum ekspor minyak sawit Indonesia mengalami kontraksi dibanding tahun lalu, namun secara nilai tercatat lebih tinggi. Dimana kontraksinya mencapai 11%. “Kita mesti juga bangga lantaran dikala masuk masa resesi sektor sawit masih menunjukkan kontribusi yang positif,” tandas dia. (T2)

 

Sumber: Infosawit.com