JAKARTA – Pemilik konsesi perkebunan kepala sawit didorong memberikan keleluasaan kepada tenaga kerja mereka untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur Riau 2018.
“Kami akan memonitor. Tidak akan ada yang menghalang-halangi untuk karyawan pakai hak pilih. Kalau ada yang menghalang-halangi bisa kasih sanksi hukum,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (Gapki) Riau Saut Sihombing ketika dihubungi Bisnis, Senin (19/3). . Saut memasukan anggota Gapki akan meliburkan karyawan pada hari pencoblosan 27 Juni 2018 karena masuk tanggal merah.
Menurut dia, pekerja kebun yang memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) biasanya menjadi warga Riau karena harus menggunakan KTP-el setempat.
Kendati demikian, Saut tidak bisa menjamin seluruh pekerja perkebunan kelapa sawit Riau bakal menyalurkan suara.
Pasalnya, dari 400 perusahaan perkebunan kelapasawitdi Bumi Lancang Kuning, hanya 66 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota Gapki.
“Kalau yang menghalang-halangi itu di luar Gapki, itu urusan polisi,” ujar Saut.
Pilgub Riau 2018 diikuti oleh empat kontestan yang semuanya maju lewat jalur partai politik. Mereka adalah pasangan nomor urut satu Syamsuar-Edy Nasution yang diusung Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasdem.
Pasangan nomor urut dua Lukman Edy-Hardianto maju lewat Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra. Selanjutnya, pasangan nomor urut tiga Firdaus-Rusli Effendi diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan.
Adapun, pasangan nomor urut empat adalah Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno yang diajukan oleh Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Hanura.
Selain memilih gubernur, pilkada di Riau juga berlangsung di Kabupaten Indragiri Hilir untuk memilih bupati setempat.
Tiga kontestan tercatat ikut bertarung memperebutkan kursi kepala daerah Indragiri Hilir yakni Muhammad Wardan Syamsuddin Uti, Rosman Malomo Musmulyadi, dan Ramli-Ali Azhar.
Sumber: Bisnis Indonesia