Kantor Cabang (KC) Perum Bulog Wamena menyatakan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng daerah setempat Rp39.000/liter Kepala Kantor Cabang Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan di Wamena, Sabtu membenarkan bahwa HET untuk minyak goreng Rp39.000 per liter. “Selain minyak goreng khusus Bimoli yang dijual dengan HET Rp39.000/liter, kami juga menjual gula dengan HET Rp27.000/kilogram,” katanya. Menurut Stephanus, stok minyak goreng dan gula itu cukup untuk persediaan dua hingga tiga bulan ke depan. Oleh sebab itu, pihaknya berpesan supaya masyarakat di Papua Pegunungan khususnya wilayah KC Perum Bulog Wamena tidak perlu khawatir. “Masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Yalimo, Tolikara dan Puncak Jaya Papua Tengah tidak perlu khawatir karena persediaan minyak goreng dan gula masih bisa dua hingga tiga bulan,” ujarnya. Ia menjelaskan beberapa waktu lalu bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Wamena menggelar Gerakan pangan murah di berbagai tempat di Kota Wamena. “Kami berharap kehadiran Perum Bulog dapat membantu kebutuhan pokok masyarakat di Papua Pegunungan secara umum sehingga bisa memperoleh harga yang terjangkau,” katanya. Ia menambahkan sementara stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP masih cukup hingga bulan Juni 2025. “Beras SPHP kualitasnya juga baik dan biasanya kami jual dengan harga eceran tertinggi Rp13.500/kilogram. Dan beras ini banyak diminati oleh masyarakat di Papua Pegunungan secara umum,” katanya.