Penyakit ini merupakan salah satu penyakit utama pada pembibitan kelapa sawit, yang diakibatkan serangan patogen Curvularia sp.
Pembibitan tanaman memiliki peran penting pada perkebunan atau budi daya tanaman, karena akan menentukan hasil produksi. Hal tersebut, diungkapkan Agus Susanto, Peneliti Senior, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), saat diskusi Webinar dengan tema ‘Solusi Efektif Mengatasi Bercak Daun Curvularia di Pembibitan Kelapa Sawit’, pada Kamis (16 Juli 2020).
Menurut Agus, bagaimana kita bisa mengharapkan tanaman yang baik, jika pembibitan tidak dirawat secara optimal. “Setelah kita memilih bibit yang bagus. Tahap selanjutnya merawatnya. Agar bisa meminimalisir penyakit-penyakit yang umumnya menyerang bibit kelapa sawit,” ujarnya.
Salah satu penyakit yang menyerang bibit kelapa sawit yaitu penyakit Bercak Daun. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit utama pada pembibitan kelapa sawit, yang diakibatkan serangan patogen Curvularia sp. Awalnya, penyakit ini menyerang daun pupus yang belum membuka atau dua daun termuda yang sudah membuka. Jika, bibit kelapa sawit terpapar penyakit bercak daun, secara fisik akan tampak bercak bulat kecil, warna kuning tembus cahaya.
“Penyakit bercak daun menjadi penghambat pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit,” kata Agus.
Penyakit bercak daun adalah penyakit yang sering terjadi di pembibitan kelapa sawit. Penyakit ini dapat terjadi hingga tanaman menghasilkan (TM). Kosmopolitan. Patogen; cercosporaelaidis (OPTK A1), cochlioboluscarbonus, Curvulariasp, drechsleriahalodes, pestalotiopsis sp.
Penyakit yang umum dan kerap terjadi pada pembibitan kelapa sawit, bercak nekrotik dengan pertumbuhan terbatas, dapat mematikan bibit bila tidak ditangani, mudah menyebar.
Untuk itu, Agus menyarankan pengetahuan untuk memahami bercak pada daun harus dimiliki para penangkar bibit, tak terkecuali pembudidaya tanaman kelapa sawit. Selain itu, yang harus diperhatikan adalah lingkungannya.
Penyakit bercak daun kelapa sawit disebabkan oleh beberapa spesies jamur, antara lain curvulariaeragrostidis, curvulariaspp, drechslerahalodes, cochlioboluscarbonus, cochliobolus sp, dan pestalotiopsis sp. Jamur-jamur tersebut menyebar dengan spora melalui hembusan angin atau percikan air yang mengenai bercak.
Selain jamur-jamur yang menyebabkan penyakit yang menyerang bibit kelapa sawit. ada beberpa Inang alternatif di pembibitan kelapa sawit seperti digitaria sp, echinochloa, eleusineindica, axonopuscompressus, ludwugiahyssopifolia, commelinadiffusa, cyperusiria.
Di lapangan, penyakit bercak daun sering kali terjadi bersamaan dengan penyakit antraknosa, hawar atau busuk daun. Penyakit antraknosa disebebkan oleh glomerellacingulata, botrydiplodia palmarum, dan melanconiumelaedis.
Sumber: Infosawit.com