Dinakhodai Ignasius Jonan, pengembangan energi baru terbarukan berjalan positif. Salah satunya industri biodiesel yang terus meningkat penggunaannya.
Di hadapan pelaku industri, Menteri Jonan mengingatkan supaya pasokan biodiesel tetap konsisten apabila program B30 berjalan. Pasokan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sangatlah dibutuhkan sebagai bahan campuran B30.
“Kalau sekali menerapkan suplai FAME. Maka harus komitmen. Kalau tidak, saya minta kepada Presiden untuk menerapkan DMO (red-Domestic Market Obligation),” ujar Jonan saat melepas roadtes kendaraan berbahan bakar B30 di Jakarta.
Dijelaskan Jonan, road test B30 ini bukan uji jalan saja tetapi juga mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar B30 performa termasuk akselerasi kendaraan tidak turun dan perawatannya tidak memakan biaya tambahan yang besar,” jelas Jonan dalam sambutannya.
Jonan mengungkapkan pemerintah akan mewajibkan penggunaan campuran biodiesel 30% atau B30 pada kendaraan ini mulai tahun depan salah satunya dalam rangka mengurangi ketergantungan impor juga menyediakan BBM yang lebih ramah lingkungan. “Yang penting komitmen semua pihak harus jalan,” tegasnya.
Pria kelahiran Singapura, 55 tahun silam ini menjelaskan bahwa Mandatori B30 ini juga merupakan langkah konkret pemerintah untuk terus mengembangkan industri kelapa sawit, mensejahterakan petani kelapa sawit, serta menjamin ketersediaan dan kestabilan harga BBM dalam negeri.
Seiring pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan tol, sehingga diperkirakan kebutuhan bahan bakar kendaraan akan meningkat. Kebutuhan bahan bakar kendaraan menyebabkan makin tingginya impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas semakin melebarnya defisit neraca perdagangan. “Jika dibiarkan sebelum 2025 itu impornya bisa sampai sekitar 1 juta barrel,” kata Jonan.
Oleh karena itu, kata Jonan, program B30 diharapkan dapat menurunkan impor BBM dan meningkatkan cadangan devisa negara. Jonan juga memberikan masukan kepada Badan Usaha (BU) BBM agar melakukan proses percampuran FAME dan BBM dengan baik dan konsisten, sehingga tidak terjadi kerusakan pada mesin kendaraan.
Program uji kendaraan berbahan bakar B30 ini dikatakan Jonan bertujuan mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak menurunkan kemampuan mesin kendaraan. Perlu diketahui bahwa perawatan kendaraan tidak memakan biaya tambahan yang besar.
Sumber: Sawitindonesia.com