Inovasi tiada henti terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). Setelah berhasil menerapkan pembangunan jalan aspal menggunakan menggunakan campuran serbuk karet alam teraktivasi (SKAT) di Desa Bi Mulyorejo, Kecamatan Sungai Lilin pada tahun 2018 lalu dan ini merupakan program pertama di indonesia yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
Kali ini Pemkab Muba dipimpin langsung Bupati Dodi Reza Alex Noerdin menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDP-KS) dengan inovasi mengolah inti kelapa sawi tmenjadi menjadi bahan bakar minyak (BBM) nabati. Kabupaten Muba memiliki potensi kelapa sawit yang besar.
Kamis IU/2I Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muba Zuktakar,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Zainal Arifin, Pelaksana tugas IPK) Kepala DPMP-TSP Erdian Syahri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro, Kepala Dinas Perkebunan Iskandar Syahnanto, Kabag Humas Herryandi Sinulingga, dan Pit Kabag Protokol Rangga Perdana Putra berkunjung ke kampus ITB di Bandung.
Kunjungan Bupati Musi Banyuasin ke ITB dalam rangka pertemuan dan Peninjauan Penelitian Pengembangan Biohydrocarbon Berbasis sawit kerjasama antara ITB dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDP-KS).
“Di ITB Bupati Dodi Reza Alex Noerdin bertemu Dekan Fakultas Teknologi Industri Teknik Kimia Prof Dr Dedi Kurniadi MEng didampingi Ketua Program Studi S2 dan S3 Teknik Kimia ITB Dr IGBN Makertihartha dan Dosen Teknik Kimia ITB Dr Melia Gunawan. Juga ikut Kepala Divisi Pengembangan Biodiesel BPDP-KS Muhammad Ferian,” kata Kabag Humas Pemkab Muba Herryandi Sinulingga, Jumat (15/21.
Dalam kunjungan tersebut Dekan Fakultas Teknologi Industri Teknik Kimia ITB Dedi Kurniadi mengatakan, “Kabupaten Musi Banyuasin sangat cocok untuk nantinya mengolah inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati karena Muba menjadi daerah yang dikelilingi perkebunan kelapa sawit dan ini akan menjadi pilot project daerah yang mengolah dan menghasilkan bahan bakar nabati atau biofuel dari inti kelapa sawit.”
Sementara itu menurut Bupati Dodi Reza Alex Noerdin. Kabupaten Muba memiliki luas lahan kebun sawit milik rakyat yang telah tertanam dan akan ditanam seluas 8.124 hektar yang dilaksanakan oleh 12 koperasi dan dalam tahap proses usulan tahun 2019-2020 adalah seluas 5.360 hektar dan hingga tahun 2022 peremajaan kelapa sawit di Muba mencapai 42.000 hektar.
“Saat ini Pemkab Muba sedang menuju pembuatan btotuel yang berbasis sawit. Muba memiliki potensi kelapa sawit yang luas berkeinginan melakukan transformasi industri sawit sehingga akan bisa mendongkrak harga jual tandan buah segar atau TBS kelapa sawit rakyat. Han ini kami ke ITB ini untuk bekerjasama dalam merealisasikan terobosan inovasi Energi Terbarukan biofuel,” kata mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Dodi Reza Alex Noerdin menjelaskan, besarnya potensi kelapa sawit tersebut berangkat dari keseriusan Koperasi Unit Desa (KUD) yang mendukung menyukseskan replanting atau peremajaan perkebunan sawit rakyat. Pada Desember 2018 lalu KUD di Muba juga mendapatkan penghargaan dan Kementerian Pertanian karena dinilai sukses sebagai pilot project peremajaan kelapa sawit di lahan seluas 4.446 hektare.
Replanting atau peremajaan kelapa sawit di Muba adalah yang pertama di Indonesia dan peresmiannya langsung dilakukan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin.
Bupati Dodi Reza Alex Noerdin mengharapkan dukungan banyak pihak dan khususnya petani sawit rakyat membuat Pemkab Muba terus semangat mencari dan mengembangkan inovasi baru untuk kelapa sawit.
“Kita ingin semua itu mampu menyentuh kebutuhan pokok pekebun sawit untuk memperjuangkan terwujudnya pekebun sawit yang sejahtera, mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. Kita juga berencana membangun mini refinery untuk penampungan sementara, dan sebagai langkah awal. produksi turunan dan tandan buah segar itu akan dikirim ke kilang minyak milik PT Pertamina di Plaju, Palembang,” ujarnya
Menurutnya, dalam waktu dekat MoU atau nota kesepahaman segera dilakukan bersama ITB dan BPDP-KS untuk segera merealisasikan inovasi minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM). Untuk pelaksanaannya, tahap awal kendaraan dinas di Pemkab Muba wajib pakai biofuel Muba sebagai wujud implementasi pemanfaatan Energi Terbarukan dan sustanaible atau berkelanjutan.”
Dekan Fakultas Teknologi Industri Teknik Kimia Dedi Kurniadi sangat menyambut baik langkah dan program terobosan inovasi yang akan dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin dalam upaya mengembangkan bahan bakar dari inti kelapa sawit. “Kami sangat siap dan mendukung untuk merealisasikannya. Ini akan menjadi kerja sama yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya petani sawit rakyat,” ujarnya.
Dedi Kurniadi menjelaskan, “Salah satu minyak nabati yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif adalah minyak kelapa sawit. Pemilihan minyak kelapa sawit sebagai sumber energi altematif sangat tepat dilakukan di Indonesia karena merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah negeri Malaysia.”
Menurut Bupati Dodi Reza Alex Noerdin, keterbatasan bahan bakar fosil sebagai salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbarui di Indonesia menjadikan wacana untuk menciptakan sumber energi alternatif dari bahan baku lain yang jumlahnya masih melimpah dan dapat diperbarui.
“Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah bahan bakar nabati. Biofuel atau bahan bakar nabati sering disebut energi hijau karena asal-usul dan emisinya bersifat ramah lingkungan dan tidak menyebabkan peningkatan pemanasan global secara signifikan.” katanya.
Sumber: Republika