GABUNGAN Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) menjamin pasokan minyak goreng stabil selama Ramadan dan Lebaran. Harga pun tetap akan terkendali.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga mengatakan, harga minyak goreng jelang Ramadan dan Lebaran dipastikan aman. Pasalnya, stok minyak goreng yang ada sangat mencukupi.

“Perkembangan harga minyak goreng tidak ada gejolak dan stabil dengan stok yang mencukupi,” kata Sahat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (28/3).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, akan menetapkan aturan terkait alokasi produksi bagi produsen minyak goreng. Nantinya, sebanyak 20 persen dari total produksi harus dialokasikan untuk minyak goreng curah.

Enggar menyebutkan, aturan itu bertujuan menjaga harga bahari pokok menjelang Ramadan dan Lebaran. “Dari sisi jumlah kami akan segera menetapkan semacam kewajiban bagi industri minyak goreng untuk memproduksi minyak goreng curah,” ujar.

Kemendag juga meminta minyak goreng dijual dalam bentuk kemasan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Minyak goreng tanpa kemasan akan dijual seharga Rp 10500 per liter dan Rp 6.000 untuk per setengah liter.

Menurutnya, harga tersebut berlaku untuk minyak goreng tanpa kemasan khusus yang dijual di pasar tradisional. Kemudian, untuk minyak goreng dalam kemasan sederhana akan dijual di ritel modern dengan harga Rp 11.000 per liter dan Rp 6.000 per setengah liter. “Pasar tradisional dan warung juga menggunakan harga yang ditetapkan,” terang Enggar.

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, sempat terjadi kelangkaan minyak goreng di ritel modern. Apabila ritel modern tidak menjual dengan harga tersebut pihaknya akan mengusutnya.

“Ini harus ada di ritel modem , kalau tidak ada akan kami usut. Karena dulu saling lempar tanggungjawab,dari pasar ritel moden bilang tidak dipasok tapi dari pabrik bilang tidak ada pesanan,” tutur Enggar.

Dia pun optimis, produksi minyak goreng cukup untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku anggota sudah menjual minyak goreng sesuai HET. Namun, di beberapa daerah stok minyak goreng kemasan diakui mengalami kesulitan.

 

Sumber: Rakyat Merdeka