JAKARTA – Asosiasi Petani kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) sangat mengapresiasi kebijakan Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan kelapa sawit(BPD PKS) yang telah menaikkan bantuan hibah peremajaan sawit rakyat (PSR) dari Rp 25 juta per hektare (ha) menjadi Rp 30 juta per ha. Peningkatan dana hibah PSR penting mengingat 41% lahan sawit Indonesia dikelola petani.

Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengatakan, Apkasindo juga mengapresiasi langkah pemerintah yang mengakomodasi dana bantuna sarana dan prasarana (sarpras) bagi petani sawit berupa benih hibrida sawit, pupuk, pestisida, alat pascapanen dan pengolahan hasil, jalan kebun dan jalan akses ke jalan umum dan/atau ke pelabuhan, alat transportasi, mesin pertanian, pembentukan infrastruktur pasar serta verifikasi atau penelusuran teknis. “Kami apresiasi kenaikan dana hibah PSR ini, juga pemberian sarpras yang sudah cukup lama dinanti petani sawit di 117 DPD Apkasindo kabupaten atau kota dan 22 DPW provinsi seluruh Indonesia dan baru saat ini terealisasi,” ujar Gulat di Jakarta, Senin (1/6).

Demikian juga dengan dukungan dana untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani yang tiga tahun ini mangkrak tapi bisa terealisasi tahun ini, tahun yang mana semua manusia di seluruh dunia susah akibat pandemi Covid-19. “Saat ini memang waktu yang tepat untuk membantu petani dari segi produktivitas lahan melalui PSR, bantuan sarpras, peningkatan SDM dan dana riset untuk mendukung sawit berlipat ganda manfaat untuk bangsa dan negara ini. Terkhusus dana PSR dan sarpras ini memang sangat langsung dirasakan petani karena 4% (6,72 juta ha) sawit Indonesia dikelola petani sebagai pekebun,” kata Gulat.

Paiki Doteus, petani dari Kabupaten Manokwari Papua Barat, sangat bersyukur dengan naiknya dana PSR itu. Pada 2019, pihaknya dari Koperasi Arfak Sejahtera Manokwari dapat dana PSR Rp 8,60 miliar untuk luas 344 ha, karena koperasi itu membuat pembibitan sendiri maka pada September 2020 ini baru dilakukan penanaman. Koperasi tersebut dibantu PPKS Medan dalam penyediaan kecambah dan perawatannya sedangkan aspek agronomisnya dan strategi percepatan PSR langsung didampingi DPP Apkasindo ke Manokowari. \’Tahun ini kami mengajukan 1.200 ha lagi untuk PSR dari total target 4.500 ha untuk program PSR, yang 4.500 ha ini sudah berumur 38 tahun atau sudah sangat renta. Sawit yang sedang kami PSR-kan ini adalah Program PIR-SUS 38 tahun yang lalu,” jelas dia.

 

Sumber: Investor Daily Indonesia