Melalui peningkatan produktivitas persial (partial factor productivity) kebun sawit (termasuk PKS, pada tanaman menghasilkan (TM), dilakukan melalui perbaikan kultur teknis (best manajemen practices) kebun TM yang ada. Penggunaan bibit yang lebih unggul pada saat replanting (tentu relevan bagi kebun-kebun yang sudah saatnya direplanting). Sampai saat ini sebagian varietas benih yang dihasilkan perusahaan benih sawit telah memiliki potensi produktivitas sekitar 35 ton TBS dan rendemen 26 persen atau dapat menghasilkan 9 ton minyak sawit per hektar.

Agar komposis tanaman yang ideal, norma standar replanting setiap tahun adalah rata-rata 4 persen dari luas kebun. Sehingga secara nasional dengan luas areal 10 juta hektar, diharapkan akan ada sekitar 400 ribu hektar replanting setiap tahunnya. Kombinasi dari kedua cara tersebut yakni perbaikan kultur teknis TM dan replanting dengan menggunakan bibit unggul, akan menghasilkan peningkatan produktivitas total (total factor productivity) secara berkesinambungan.

Dengan cara kombinasi tersebut akan meningkatkan produktivitas sawit nasional 4,4 ton minyak/hektar tahun 2020. Jika kombinasi itu dilakukan secara konsisten setiap tahun produktivitas akan naik menjadi 7,42 ton/ha tahun 2050. Produktivitas sawit rakyat akan meningkat menjadi 3,39 ton/ha tahun 2020 dan 6.38 tahun 2050. Sementara produktivitas sawit negara menjadi 4.93 ton/ha tahun 2020 dan 8,32 ton/ha tahun 2050. Sedangkan produktivitas sawit swasta menjadi 4,16 ton/ha tahun 2020 dan 7,3 ton/ha tahun 2050.

 

Sumber: Sawitindonesia.com