Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS) bersama perbankan, membantu para petani sawit untuk meningkatkan ekspor. Mereka menggelar program peremajaan (replanting) pohon sawit dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 5 ribu petani sawit,yang mencakup 15 ribu hektare (ha) Perkebunan Rakyat di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk turut memperluas dukungan pembiayaan program peremajaan (Replanting) kebun kelapa sawit. Di kawasan Rokan Hilir, BNI menyalurkan kredit kepada 50 orang petani sawit yang tergabung dalam wadah Koperasi Unit Desa (KUD) Intan Makmur, untuk peremajaan kebun sawit seluas 100 ha.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, di tahap ini, pembiayaannya diberikan kepada 50 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 7,68 miliar. Dengan adanya program Launching Peremajaan Kebun Kelapa Sawit, serta dukungan BPDP Sawit, pihaknya optimistis program serupa dapat diteruskan di daerah lain, untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi.

“BNI menjadi satu-satunya bank yang siap membiayai para petani kelapa sawit dengan skema KUR, dan kombinasi dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit atau BPDPKS,” terang Catur kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menambahkan, selain mendukung kredit peremajaan kebun sawit, BNI juga mendukung sektor ekonomi lainnya pada segmen usaha kecil. Sejak 2007 sampai 30 April 2018, BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 4524 triliun kepada 376.753 pengusaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Di mana 40 persen KUR yang disalurkan pada 2017 diberikan pada sektor produksi, seperti pertanian, perikanan, industri dan jasa. Khusus untuk 2018, penyaluran KUR BNI hingga akhir April 2018 telah mencapai Rp 6,4 triliun atau 48 persen dari target Rp 13,5 triliun,” rincinya.

Dengan realisasi dan potensi penyaluran ke sektor perkebunan kelapa sawit, tambah Bambang, maka penyaluran KUR BNI ke sektor produksi sebesar 50 persen optimistis tercapai.

Bambang mengatakan, pengelolaan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu fokus pembiayaan industri di BNI. Kepercayaan pemerintah kepada BNI ditunjukkan dengan terpilihnya BNI sebagai salah satu bank pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Menurut Bambang, pembiayaan khusus untuk peremajaan kebun kelapa sawit ini mulai disalurkan pertama kali kepada para petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 13 Oktober 2017.

Selain itu, BNI juga aktif menyalurkan pembiayaan Replanting Perkebunan sawit di Kabupaten Serdang Bedagai. Sumatera Utara. “Pada tahap awal pembiayaan, BNI memberikan pembiayaan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 61,81 miliar,” tuturnya.

Direktur BPDPKS Herdrajat Natawidjaja menjelaskan, program peremajaan sawit rakyat ini,ditujukan bagi petani pemilik lahan di bawah 4 ha ini. Selain untuk meningkatkan jumlah produksi, secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Selama masa peremajaan tersebut, petani dirancang untuk tetap mendapatkan pendapatan dari berbagai alternatif sumber pendapatan selama masa tunggu tersebut,” katanya.

 

Sumber: Rakyat Merdeka