Realisasi biodiesel yang menggunakan dana pungutan sawit diharapkan bisa mencapai target. Hingga November 2017, realisasi biodiesel baru 1,79 juta Kl atau 71 % dari target sebesar 2,53 juta Kl.

Edi Wibowo Direktur BPDP-KS, dalam keterangan pers, menyampaikan bahwa total penyaluran biodiesel yang didukung oleh Dana Sawit Tahun 2016 sebesar 2,49 juta KL (98%) dari target penyaluran biodiesel sebesar 2,53 juta KL dengan total dana tersalurkan sebesar 8,18 triliun rupiah.

“Tetapi untuk realisasi sampai November 2017 baru 1,79 juta KL (71%) dari target sebesar 2,53 juta KL. Total dana tersalurkan sebesar Rp 8,6 triliun,” ujarnya.

Edi Wibowo menambahkan bahwa jumlah tersebut relatif sama dengan rerata penyaluran tiap bulannya sekitar 208 ribu KL. Akhir 2017 diproyeksikan penggunaan dana sawit untuk mendukung program mandatori pemanfaatan biodiesel mencapai Rp 11 triliun termasuk yang di-carry over pembayarannya dari penyaluran biodiesel tahun 2016.

Lebih lanjut, kata Edi, Jika disandingkan dengan penerimaan dari pungutan ekspor sawit dan produk turunannya, serta disparitas harga antara Solar dengan Biodiesel yang lebih baik (semakin menurun) dibandingkan tahun 2016. “Maka pendanaan insentif program biodiesel B20 untuk tahun 2017 diharapkan cukup sesuai dengan target yang dialokasikan.”

Mengenai rencana pelaksanaan mandatori Biodiesel 30% (B30) yang ditargetkan mulai tahun 2020, pelaku industri optimis mampu memenuhi. Sebab, kapasitas terpasang produksi biodiesel Badan Usaha BBN jenis Biodiesel saat ini yang mencapai sekitar 12,06 juta kilo liter.

 

Sumber: Sawitindonesia.com