Jakarta, Gatra.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menyelenggarakan Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) yang mempertemukan para peneliti di bidang kelapa sawit dengan pelaku usaha nasional yang digelar secara online melalui forum Webinar.
Acara ini mengusung tema “Sustaining Resilience of Oil Palm Industry amidst Covid-19 Pandemic”. Hadir sebagai pembicara utama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengupas mengenai Kontribusi Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Mendukung Perekonomian Nasional Memasuki Masa Norma Baru.
“Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa “Tujuan utama dari pelaksanaan pekan riset sawit Indonesia (Perisai) ini adalah untuk mendorong riset-riset sawit yang telah didanai oleh BPDPKS dapat lebih cepat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan kelapa sawit”.
Hadir juga sebagai pembicara Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko yang memaparkan tentang “Tatanan Baru Riset dan Inovasi Nasional” dan Plt. Ketua Umum DMSI Sahat Sinaga yang memaparkan tentang “Kebutuhan Litbang untuk Menjawab Tantangan Industri Kelapa Sawit”
Dalam acara yang digelar pada 17 – 18 November 2021 ini, sebanyak 13 peneliti akan memaparkan hasil penelitian dan pengembangan mereka terkait kelapa sawit. Riset mencakup sejumlah bidang antara lain budidaya/lahan/tanah, biomaterial, bioenergi, pangan/kesehatan, lingkungan, pengolahan limbah, dan sosial ekonomi/manajemen/ICT.
“Penelitian dan pengembangan/riset sangat dibutuhkan dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri sawit, dari hulu sampai dengan hilir, sehingga dapat berdampak langsung untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan maupun sebagai bahan/rekomendasi pengambil kebijakan dan melawan kampanye hitam terhadap sawit berdasarkan data dan fakta yang obyektif,” tegas Eddy.
Sejak berdiri tahun 2015 hingga saat ini, BPDPKS telah melaksanakan pendanaan program penelitian dan pengembangan yang bekerja sama dengan 69 Lembaga Litbang baik dari intansi Pemerintah, Perguruan Tinggi maupun Non Perguruan Tinggi, 840 Peneliti Senior, serta 346 Mahasiswa. Dari program tersebut telah ditetapkan 232 kontrak kegiatan penelitian dan pengembangan sawit, yang menghasilkan sekitar 201 publikasi ilmiah nasional dan internasional, 42 paten terdaftar dan penerbitan 6 buku.
Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan BPDPKS merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Dari kegiatan litbang tersebut, berdasarkan penilaian dari Asosiasi Inventor Indonesia, terdapat 13 teknologi hasil litbang yang Prospektif untuk Komersialisasi yaitu:
Disamping itu juga ada beberapa riset yang telah dimanfaatkan secara komersial, antara lain:
“Kegiatan Pekan Riset Sawit tahun 2021 ini, diharapkan dapat menjadi sarana mempertemukan Peneliti dengan para pelaku pemangku kepentingan di industri sawit termasuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan, serta media yang dapat berlanjut dengan business matching antara peneliti dengan stakeholder industri sawit.
Disamping itu juga diharapkan dapat mengubah mindset peneliti pada umumnya dari yang hanya fokus untuk hanya meneliti, namun juga memikirkan konsep komersialisasi dari output penelitian yang akan dihasilkan.” ungkap Eddy
Sumber: Gatra.com