Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit telah menghimpun dana sebesar Rp 14,2 triliun sepanjang semester pertama 2018. Dana ini sebagian besar digunakan untuk menunjang program biodiesel.

“Selama 2017, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp14,2 triliun. Sampai semester pertama tahun ini, dana yang dihimpun mencapai Rp6,4 triliun,”kata Dono Boestami, Direktur Utama BPDP-Kelapa Sawit dalam Seminar bertemakan “Menguatkan Pondasi Kelembagaan BPDPKS untuk Mendukung Sawit Indonesia yang Berkelanjutan, Mengurangi Angka Kemiskinan, dan Mewujudkan Kesejahteraan” di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20 Agustus 2018).

Hingga pertengahan tahun ini, BPDPKS telah menyalurkan dana sebesar Rp10,6 triliun di tahun 2017 dan sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2018.

Untuk program replanting, dana yang disalurkan dana peremajaan kepada 5.384 pekebun untuk luasan lahan 12.063 hektar dengan nilai mencapai lebih dari Rp288 miliar.

Bagi pengembangan sumber daya manusia, Sejak 2016 hingga semester I 2018, dana pungutan dipakai untuk program pelatihan kepada 4.529 orang petani, 813 anak petani, 930 guru SMK perkebunan, dan 540 anggota koperasi.

Untuk mendukung penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, BPDPKS turut mendanai 115 riset di sepanjang 2016 hingga semester I/2018 yang dilakukan oleh 37 universitas/lembaga riset, yang melibatkan 127 peneliti senior dan 146 peneliti muda.

Sepanjang periode tersebut telah dihasilkan 101 publikasi ilmiah, 11 paten, dan 3 buku. Menurut Dono, Bidang-bidang riset yang didanai tidak terbatas pada sisi hulu namun juga hilir, dari teknologi tepat guna sampai dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Dari sisi pengembangan dana, pada 2017 BPDPKS membukukan pendapatan dari penempatan dana sebesar Rp505 miliar, sementara sampai dengan semester I/2018 mencapai Rp380 miliar.

Untuk promosi di dalam negeri, kampanye positif sawit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk generasi milenial. “Sementara fokus promosi di luar negeri lebih untuk meningkatkan citra nilai, dan memperluas pasar kelapa sawit dengan melibatkan asosiasi pelaku usaha perkebunan dan Kementerian Perdagangan,” tandas Dono.

Seminar yang menandai tiga tahun berdirinya BPDPKS ini juga menghadirkan sejumlah pembicara. Antara lain, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perkenomian Musdhalifah Machmud yang menyampaikan paparan mengenai peran BPDPKS untuk mendukung sawit Indonesia yang berkelanjutan.

Tampil pula sebagai pembicara, Dekan Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor Arief Daryanto; Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Marwanto Hardjowiryono; dan pakar keuangan negara Mulia P. Nasution.

Pembicara lain yang hadir adalah Kasubdit Tanaman Kelapa Sawit, Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Edi Subiyantoro; Managing Director for Trading & Downstream PT Triputra Agro Persada Sutedjo Halim; Ketua Harian APKASINDO Amin Nugroho; dan ahli ekonomi Muhammad Fadhil Hasan.

 

Sumber: Sawitindonesia.com