Jakarta – Terus meluasnya serangan virus covid-19 membuat industri Kelapa Sawit untuk menggelontorkan sejumlah bantuan.
Wilmar Peduli, mengalokasikan USD 1 juta untuk membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19. Dana tersebut diperuntukkan bagi penyediaan test kit, dan masker. Perusahaan agribisnis tersebut juga mengubah salah satu jalur produksi pabriknya untuk memproduksi hand sanitiser dan sabun tangan cair untuk disumbangkan.
“Kami sangat prihatin dengan situasi saat ini dan ingin membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi beban mereka selama periode yang sulit ini,” kata Country Head Wilmar Indonesia Darwin Indigo.
Darwin menjelaskan, lockdown di sebagian besar wilayah di dunia mengakibatkan berbagai pihak kesulitan mencari dan mengirimkan alat pelindung diri (APD). Terkait hal itu, pihaknya telah mendedikasikan beberapa kapal minyak sawitnya yang kembali dari Tiongkok untuk mengangkut APD, salah satunya masker.
“Ini adalah situasi yang luar biasa, kami mencari semua jalan yang mungkin dan salah satu cara tercepat adalah dengan menggunakan kapal kami yang akan kembali dari Tiongkok untuk membawa kembali barang-barang penting itu,” kata Darwin.
Mehurut Darwin, Wilmar juga mengubah lini produksinya untuk memproduksi sabun tangan cair dan hand sanitizer. Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan tersebut di tengah kelangkaan barang saat ini.
“Biasanya, kami tidak memproduksi hand sanitiser dan sabun cair di pabrik kami, namun karena persediaan barang-barang itu menjadi langka, kami telah memutuskan untuk mengubah jalur produksi kami, dan sekarang kami dapat memproduksi barang-barang tersebut, dan kami akan menyumbangkan semua produk itu,” ujar Darwin.
Sumbangan itu, kata Darwin, akan didistribusikan melalui instansi pemerintah pusat dan daerah. Cara itu dinilai paling efektif dalam pendistribusian bantuan. Salah satu bagian terburuk dari kondisi saat ini adalah dampak pada ekonomi. Wilmar melalui Wilmar Peduli juga akan mendistribusikan Sembako (sembilan bahan pokok) kepada orang-orang yang paling terdampak.
“Kami telah menginstruksikan kepada semua kepala pabrik kami di seluruh Indonesia untuk mengalokasikan dan mendistribusikan pasokan sembako kepada orang-orang yang paling terpukul oleh situasi ini, dan untuk menghindari keramaian besar selama pendistribusian, kami akan bekerja dengan pemerintah setempat untuk mendistribusikan ini dari rumah ke rumah,” tutur Darwin.
Selama periode ini, Darwi mengatakan bahwa sangat penting bagi semua pihak untuk saling menguatkan dan membantu. Wilmar akan terus memantau perkembangan situasi, dan siap mengalokasikan dana yang sama dan melakukan hal serupa pada semester kedua tahun ini. “Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk melewati kondisi suram ini,” jelas Darwin.
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pun memberikan dukungan kepada pemerintah dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona 2019 atau covid-19 di Indonesia.
Hingga saat ini data yang dilansir pemerintah menyebut provinsi DKI Jakarta sebagai episentrum penyebaran covid-19 di Indonesia. Lebih dari 10 juta jiwa warga ibu kota negara pun terancam, apalagi masih banyak pemukiman-pe-mukiman padat penduduk yang perlu diantisipasi agar tidak menjadi pusat penularan covid-19.
Untuk itu bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), GAPKI memberikan bantuan berupa alat kebersihan yakni 30.-000 sabun dan 8.000 buah masker untuk disalurkan kepada warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk dan kalangan masyarakat menegah ke bawah di Jabodetabek.
“Kami sangat concern terhadap wabah covid-19 di Indonesia dan Jabbdetabek pada khususnya. Karena walau epicentrumnya di Jakarta namun warga komuter Jakarta berasal dari Bogor, Tangerang dan Bekasi sehingga juga rentan terpapar,” kata KetuaUmum GAPKI Joko Supriyono.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, RM Karliansyah mengapresiasi bantuan yang diberikan GAPKI.
Lebih lanjut, Karliansyah menjelaskan sabun dipercaya sangat ampuh untuk membersihkan dan membunuh virus corona. Hal ini sejalan dengan prinsip KLHK hidup bersih, salah satunya dengan cuci tangan.
“Sabun sangat efektif digunakan untuk membersihkan tangan,” ujar Karliansyah.
Dalam proses pendistibusian bantuan, KLHK juga menggandeng komunitas Ciliwung untuk pembagian bantuan ke warga. Rencananya bantuan akan langsung disalurkan.
Terdapat empat daerah yang akan menerimaban tuan yakni Ciganjur (Jakarta Selatan), Pasar Rebo (Jakarta Timur), Depokdan Tangerang Selatan khususnya di pemukiman warga.
Sebelumnya, GAPKI peduli telah menyalurkan alat perlindungan diri (A-PD) bagi petugas medis berupa di empat rumah sakit yakni RS Sulianti Saroso, RSAL Mintohardjo, RSUP Fatmawati, dan RSUP Persahabatan.
APD yang merupakan kelengkapan vital bagi tenaga medis tersebut yakni berupa hazmat suit, sepatu boots, face shield dan kacamata googles.
Sumber: Harian Ekonomi Neraca