InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Industri minyak kelapa sawit diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada kuartal keempat tahun ini, dengan catatan bila pandemi Covid-19 dapat dikendalikan, demikian catat Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (CPOPC).

Pihak CPOPC juga meyakini bakal ada peningkatan di pasar global mengingat kebijakan moneter yang sangat longgar dari banyak bank sentral dan kebijakan paket stimulus dari pemerintah. “CPOPC tetap optimis bahwa minyak kelapa sawit menuju pemulihan harga pada paruh kedua tahun 2020 menyusul meningkatnya konsumsi global dan berkurangnya produksi paska pandemi,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis belum lama ini.

Dalam laporan menyebut, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) memperkirakan harga akan mencapai RM 2.594/ton pada paruh kedua tahun 2020, dan rata-rata pada RM 2.337/ton untuk tahun ini. Ada potensi kenaikan harga ke atas jika produksi minyak sawit di Indonesia dan Malaysia berubah keluar lebih rendah dari perkiraan pasar.

Sementara itu, upaya industri untuk menjadi lebih berkelanjutan akan menjadi lebih penting pada tahun 2020, lantaran itu terjadi akibat banyaknya ancaman dari perusahaan atau negara-negara yang membatasi penggunaan minyak sawit.

Sebelumnya Indonesia dan Malaysia telah memperkuat skema sertifikasi berkelanjutan nasional mereka. Penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi untuk Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia, diyakini sebagai langkah besar untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan minyak sawit berkelanjutan di Indonesia. Serupa, skema sertifikasi berkelanjutan Malaysia (MSPO), saat ini pun wajib untuk perkebunan kelapa sawit disana.

Menurut CPOPC, dorongan untuk menggunakan lebih banyak minyak kelapa sawit dalam bahan bakar nabati khususnya di Indonesia akan memberikan pertanda baik untuk menurunkan stok dan meningkatkan harga minyak sawit. Sementara ekonomisnya harga CPO tetap menarik bagi konsumen dibandingkan minyak nabati lainnya, yang mana menjadi salah satu faktor plus lainnya.

 

Sumber: Infosawit.com