Presiden RI Joko Widodo melantik Mahendra Siregar menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25 Oktober 2019). Tugas utama Mahendra adalah membangun diplomasi, koordinasi, dan promosi yang berkaitan ekonomi Indonesia di level internasional. Terutama menyelesaikan diplomasi sawit dengan negara lain.

Seperti dikatakan Presiden Jokowi, bahwa Mahendra dipercaya bisa mendukung kerja Menlu Retno Marsudi khususnya terkait diplomasi ekonomi dan perdagangan.

“Tadi pagi saya sampaikan tugas khusus diplomasi ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perjanjian perdagangan dan investasi. Terutama dengan Uni Eropa,” tutur Jokowi.

Mahendra menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan arahan Presiden Jokowi untuk mengoordinasikan aspek diplomasi ekonomi seperti aspek negosiasi, promosi, dan koordinasi antar kementerian terkait dengan hubungan internasional dari segi ekonomi.

Ada tiga arahan penting Presiden Jokowi kepada Mahendra Siregar. Pertama, mengoptimalkan peran Indonesia ditengah perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok.

Kedua, memperbaiki governance struktur sawit Indonesia di dalam negeri dan mengamankan pasar dan konsumsi dalam negeri. Mahendra menjelaskan Indonesia menghadapi tantangan dalam mengelola sawit sebagai salah satu komoditas ekspor terbesar. Ia pun ditugasi menetralisir hubungan dengan Eropa dan menjaga pasar sawit di luar negeri.

Ketiga adalah memperhatikan proteksi di pasar luar negeri. Perjanjian FTA/RTA tidak dapat lagi diharapkan sebagai langkah konvensional mendorong ekspor Indonesia. Sebab, tarif masuk ke negara-negara maju sudah rendah, tapi kelapa sawit menghadapi hambatan non-tarif dari segi standar dan regulasi maupun proteksionisme yang makin meningkat.

Nantinya, dalam bertugas Mahendra akan berkoordinasi di bawah Presiden RI melalui Menko Perekonomian dan Menko Maritim dan Investasi.

Mahendra Siregar ditargetkan dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu setahun. “Bapak Presiden kasih saya waktu satu tahun, kalau tidak beliau akan mencari pengganti,” kata Mahendra

Sebagai informasi, Mahendra Siregar lahir di Jakarta, 17 Oktober 1962. Ia kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan setelah lulus, Mahendra berkarier di Departemen Luar Negeri.

Selama bertugas di Deplu, dia menjabat sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C selama 3 tahun.

Pada 2001, Mahendra menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 Ekonomi di Universitas Monash, Australia. Mahendra kemudian dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005 sampai 2009.

Pada 2009, Mahendra dilantik oleh Presiden SBY sebagai wakil Menteri Perdagangan, mendampingi Mari Elka Pangestu.

Dua tahun berikutnya, dia dipercaya untuk menjabat posisi Wakil Menteri Keuangan pada tahun 2011.

Pada 2013, dirinya dipilih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) hingga 2014.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur CPOPC. Setelah itu, Mahendra Mahendra ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-19 dari 2018 hingga sekarang.

 

Sumber: Sawitindonesia.com