MEDAN – Dewan Minyak Sawit Indonesia tengah mencari tanggal yang tepat untuk dipilih sebagai Hari Sawit Indonesia, guna mendorong dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tanaman komoditas yang memiliki nilai strategis itu.

Dewan Minyak Sawit Indonesia tengah mencari masukan dari pemerintah dan stakeholders lainnya terkait dengan gagasan Hari Sawit Indonesia ini.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan gagasan untuk mencari tanggal yang tepat untuk dipilih sebagai Hari Sawit Indonesia ini telah dibahas oleh pengurus sejak enam bulan yang lalu.

“Kita lihat sawit memiliki peranan yang cukup besar dalam perekonomian. Lalu peran sawit bagi petani juga besar. Karena itu, kami berpendapat ini perlu [Hari Sawit Indonesia] untuk mendorong dan menggelorakan Sawit di Tanah Air” kata Derom Bangun kepada sejumlah media di Medan, Senin (9/10).

Menurut Derom, pengurus DMSI bekerja sama dengan (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) PPKS untuk mencari tanggal yang tepat.

Berdasarkan data pustaka yang diarsip sejak masa sebelum kemerdekaan di PPKS, lanjut Derom, tanggal penanaman pohon kelapa sawit komersial yang pertama adalah tangga] 18 November 1911 di Pulu

Raja, Kabupaten Asahan, Sumut, dengan modal sebesar 500 franc

Tanggal yang ditemukan itu telah dibahas pengurus DMSI bersama Direktur PPKS di Jakarta Jumat pekan lalu. Perkebunan di Pulu Raja ini (sekitar 220 km dari Medan) berlanjut sampai sekarang dan saat ini mink PTPN IV. Pada waktu yang hampir bersamaan, juga dilakukan penanaman pohon sawit di Sungai Liput,” tegas Derom.

Dia menegaskan berdasarkan arsip pustaka dan penelitian oleh PPKS tersebut, pihaknya meyakini 18 November adalah tanggal yang paling tepat untuk dipilih sebagai Hari Sawit Indonesia.

Kendati demikian, lanjut Derom, pihaknya juga tidak ingin gegabah sehingga mencari masukan data lain mengenai tanggal yang tepat. Saat ini, DMSI tengah berkirim surat kepada 12 instansi dan swasta untuk menggali masukan dan data lain.

Ke-12 instansi dan swasta tersebut adalah Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Asosiasi Anggota DMSI. Selain itu, PT. Perkebunan Nusantara (Holding), PT. Socfindo, PT. Tolan Tiga Indonesia, Rektor IPB, Rektor Universitas Sumatra Utara, Rektor Universitas Gajah Mada dan Kepala LIPI.

siti munawaroh

 

Sumber : Bisnis Indonesia