Minyak sawit mempunyai kandungan gizi dan nutrisi yang tinggi. Alhasil mampu memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.

“Tidak benar jika ada yang mengatakan minyak sawit penyebab kanker. Sama sekali tidak benar,” ujar dr. Swati Maheshwari yang dikenal sebagai praktisi kesehatan di India.

Saat diwawancarai dalam Forum Bisnis Indonesi-  India, pada 26 September 2019, ia menjelaskan berbagai keunggulan dan manfaat minyak sawit bagi tubuh. Ia pun tidak sependapat dengan tuduhan kandungan asam lemak trans (trans fat free) di dalam minyak sawit. Karena di dalam minyak sawit, kandungan asam jenuh dan tak jenuh sudah seimbang proporsinya.

dr. Swati Maheshwari menjelaskan minyak sawit kaya gizi seperti vitamin A, E, asam linoleat, dan asam oleat.  Dengan begitu dapat  menurunkan LDL ( low-density lipoprotein) dan mampu menjadi antioksidan yang kuat dan menghambat sintesis kolesterol.  Minyak sawit adalah minyak nabati yang menyehatkan jika penggunaannya tepat.

Manfaat lain minyak sawit yaitu dapat  dikonsumsi sebagai lemak makanan dan menjadi bagian dari diet seimbang yang sehat, tidak memiliki risiko tambahan untuk penyakit kardiovaskular.

Lulusan Diploma in Child Health (DCH) Sydney, ini berpendapat minyak sawit  terus  menjadi kontroversi selama beberapa dekade terakhir dari berbagai aspek termasuk kesehatan. Fakta menunjukkan, minyak sawit dapat digunakan untuk berbagai produk olahan seperti kosmestik, coklat, minyak goreng, dan margarin yang tersedia di supermarket.

“Dibandingkan minyak nabati, minyak goreng sawit sangatlah cocok untuk digunakan bagi pengolahan makanan deep frying,” ujarnya.

Swati menuturkan minyak sawit terdiri dari asam lemak jenuh (saturated fat) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fat) yang seimbang. Namun, minyak sawit ini tidak termasuk kepada minyak nabati yang berperilaku asam lemak jenuh. Tetapi termasuk kepada asam lemak tak jenuh (monounsaturated oils).

“Minyak sawit ini sangat aman dan sangat bergizi untuk memenuhi kesehatan manusia. Jadi tidak benar kalau dikatakan sawit tidak menyehatkan,” ujar host acara televisi Dr. Swati Show.

Dalam minyak sawit, dijelaskan Swasti, terdapat kandungan vitamin E yang paling tinggi daripada minyak nabati lain. Sebagai informasi bahwa  vitamin E pada minyak sawit mencapai 1172 ppm, lebih tinggi dari kandungan vitamin E minyak kedelai (958 ppm), minyak biji bunga matahari (546 ppm), dan minyak jagung (782 ppm).

 

Sumber: Sawitindonesia.com