Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksi produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya sampai akhir 2017 bisa mencapai angka 36,5 juta ton atau meningkat 15,8 persen dibandingkan realisasi tahun lalu 31,5 juta ton.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan, proyeksi ini berasal dari realisasi produksi sepanjang Januari-Agustus 2017 yang telah mencapai 21 juta ton, atau telah mencapai 66,66 persen dari capaian tahun lalu.

Berdasarkan produksi bulanan dalam delapan bulan pertama, reratanya mencapai 2,62 juta ton. Ini setara dengan rerata tahun lalu untuk 12 bulan. Meski, rerata produksi sampai akhir bulan belum tentu datar sesuai rerata saat ini.

“Persisnya angkanya tidak flat (tidak selalu sama rerata per bulan). Ini hanya untuk memudahkan proyeksi perhitungan sampai akhir tahun saja. Angkanya bisa lebih sedikit dari itu,” ujar Joko disela 13th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2018 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11).

Sementara itu, angka ekspor CPO diproyeksi bisa mencapai 30 juta ton sepanjang tahun ini atau meningkat sekitar 20 persen dari realisasi ekspor tahun lalu yang mencapai 26,57 juta ton.

Artinya, volume ekspor tahun ini bisa mengambil porsi sekitar 82,19 persen dari total produksi minyak sawit pada tahun ini. “Sampai akhir tahun kira-kira bisa mencapai 30 juta ton. Itu naik signifikan dari tahun lalu,” imbuh Joko.

Kendati begitu, Joko memperkirakan, sumbangan produksi CPO dari perkebunan petani kecil (small holder) hanya sekitar 34 persen dari total produksi. Meski, secara penguasaan lahan, petani kecil menguasai sekitar 42 persen lahan perkebunan sawit di Indonesia.

“Mungkin orang berhitung produksi dari luas lahan, tapi ternyata bukan 42 persen, melainkan cuma 34 persen. Tapi ini kalkulasi matematis, sistemnya selama ini belum ada,” terangnya.

 

Berbeda, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indoenesia (APKASINDO) memperkirakan, sumbangan produksi CPO dari petani kecil bisa mencapai 11 juta ton per tahun atau hampir 40 persen dari total produksi.

“Kira-kira (sumbangan petani kecil ke produksi CPO nasional) sebesar 11 juta ton per tahun dari 4,7 juta hektar lahan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP APKASINDO Rino Afrino.

Namun, ia memperkirakan, kontribusi dari petani kecil terhadap produksi CPO nasional bisa meningkat sekitar 20 persen pada tahun depan lantaran pemerintah memulai program peremajaan perkebunan sawit (replanting) pada tahun ini.

 

Sumber: Cnnindonesia.com