JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Program stabilisasi harga bahan pokok selama bulan ramadan tahun ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perdagangan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengadakan kegiatan penghargaan kepada pengusaha dan asosiasi yang turut terlibat dalam menstabilkan harga.

Salah satu penghargaan diberikan kepada Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI). Enggartiasto menyatakan, GIMNI berhasil menjamin stabilnya harga minyak nabati. “Ini tentu hasil jerih payah semua anggota yang ada di dalamnya,” ucapnya.

“Dari tahun ke tahun di bulan Ramadan terjadi kenaikan harga merupakan sesuatu yang tidak normal. Namun, kalaun tidak normal itu menjadi biasa kalau itu berjalan terus-menerus dan kita anggap itu sesuatu yang layak terjadi,” ujarnya.

Enggartiasto menyebutkan sepanjang Ramadan dan Lebaran 2017, harga pangan relatif lebih stabil. Faktor pendukung adalah  kecukupan pasokan pangan hingga setelah Lebaran.

Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI mengatakan pihaknya  mematuhi arahan Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan untuk mendukung stabilisasi harga sembako.

“Mereka (pemerintah) ingin pasar dibanjiri dengan minyak curah,” tuturnya. Ia menceritakan bahwa hal itu sangat tidak mudah. Pasalnya, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp 11.000 per kilogram, sedangkan ongkos produksi sebesar Rp 9.100 per kilogram.

“Buktinya di lapangan masih ada pedagang menjual Rp 12.000 per kilogram. Kami menyiasati untuk mendistribusikan minyak curah ke dalam ritel. Itu dikemas dengan bagus,” katanya.

Namun, rencana itu lanjut Sahat, tidak semuanya diterima anggota GIMNI. Sebab, memperpanjang fase distribusi dan keuntungan jadi menipis. “Itu luar biasa susah. Kita persiapkan ini 5 bulan. Sejak bulan Februari dan hasilnya lumayan memuaskan,” tuturnya.

Sahat berharap kestabilan harga tetap berlanjut. Namun pemerintah harus menyiapkan formula baru.

“Kalau harga bahan bakunya masih di bawah, ya kita masih sanggup dengan cara itu. Kalau harga bahan baku naik. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Biar masyarakat dan pengusaha sama sama untung,” tukasnya.

Penerima penghargaan lain adalah Asosiasi Daging Indonesia, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia, Asosiasi Pedagang Gula Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, PT Golden Sinar Sakti, Musim Mas Group, Indofood, Astra Internasional, Arta Graha Peduli, Mayora, PT Pupuk Indonesia, dan PT Asian Agri.

 

Sumber: Sawitindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *