JAKARTA, investor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ambles pada Kamis (21/12/2023). Dengan demikian, mengakhiri penguatan tiga hari beruntun seiring pelemahan harga minyak nabati.

Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (21/12/2023), kontrak berjangka CPO untuk Januari 2024 turun 45 Ringgit Malaysia menjadi 3.674 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Februari 2024 melemah 37 Ringgit Malaysia menjadi 3.722 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka CPO Maret 2024 terkoreksi 37 Ringgit Malaysia menjadi 3.741 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2024 berkurang 29 Ringgit Malaysia menjadi 3.739 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan kontrak berjangka CPO Mei 2024 jatuh 29 Ringgit Malaysia menjadi 3.717 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Juni 2024 melemah 29 Ringgit Malaysia menjadi 3.687 Ringgit Malaysia per ton.

Dikutip dari Bernama, harga CPO menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut   mengikuti melemahnya minyak nabati di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBoT).

“Melemahnya harga minyak mentah juga membebani sentimen secara keseluruhan,” kata pedagang minyak sawit David Ng.

Oleh karena itu, Ng menyebut, harga CPO bergerak pada support di level 3.600 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.900 Ringgit Malaysia.

https://investor.id/market/349429/harga-cpo-ambles-seiring-pelemahan-minyak-nabati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *