Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives lagi-lagi jatuh pada perdagangan Selasa (5/9/2023). Terseret pelemahan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT).
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Selasa (5/9/2023), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman September 2023 turun 73 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.800 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO pengiriman Oktober 2023 terkoreksi 87 Ringgit Malaysia menjadi 3.954 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO pengiriman November 2023 melemah 85 Ringgit Malaysia menjadi 3.901 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman Desember 2023 berkurang 70 Ringgit Malaysia menjadi 3.940 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka pengiriman CPO Januari menurun 62 Ringgit Malaysia menjadi 3.971 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO pengiriman Februari 2024 jatuh 59 Ringgit Malaysia menjadi 3.994 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Bernama, harga CPO melemah untuk hari kedua berturut-turut menyusul melemahnya kontrak berjangka minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, pasar CPO juga tidak menguntungkan setelah Purchasing Managers Index (PMI) Caixin Tiongkok meleset dari yang diharapkan.
“Harga CPO ditutup lebih rendah pada hari kedua berturut-turut hari ini menyusul aksi jual yang lebih luas di pasar Tiongkok. Karena data PMI yang mengejutkan setelah turun tajam ke 51,8 pada Agustus, dibandingkan ekspansi 54,1 pada Juli,” katanya.
Sementara itu, trader minyak sawit David Ng mengatakan, ekspektasi kenaikan stok karena peningkatan produksi, yang sejalan dengan tren musiman, juga mengurangi sentimen pelaku pasar lokal untuk beralih ke komoditas emas.
sumber: https://investor.id/market/339796/harga-cpo-lagilagi-jatuh-terseret-pelemahan-minyak-kedelai