Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong penggunaan green dieselatau campuran minyak sawit 100 persen untuk bahan bakar kendaraan. Rencana pembentukan B100 ini bahkan sudah disampaikan langsung ke Presiden Joko Widodo.

“Sudah kami usulkan dengan kabinet, Pak Presiden sudah setuju bahwa dari B20 kita lari ke B100. Nah B100 ini namanya green diesel,” kata dia, Senin (23/7/2018).

Menurutnya, green diesel sangat ramah lingkungan, dan bagi Indonesia sendiri punya tingkat keberlanjutan tinggi. “Karena kita punya kelapa sawit dan kelapa sawit itu punya kapasitas untuk dibuat green diesel.” tutur dia.

Airlangga mengatakan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) bisa ikut andil dalam pengembangan kendaraan green diesel yang akan diinisiasi pemerintah dalam rangka mendorong penggunaan produk turunan kelapa sawit.

“Di Indonesia pada 2025 penggunaan motor bakar yang menggunakan gasolin itu masih besar. Lalu kita punya kelapa sawit. Nah kelapa sawit itu bisa jadi green diesel, diesel yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Sayangnya, teknologi green diesel berbeda dengan teknologi yang digunakan dalam pengembangan B20.

“B20 prosesnya masih esterifikasi, sedangkan green diesel prosesnya hidrogenasi. Ini tentu kita akan pilih sehingga kita masih ada kesempatan mengembangkan industri-industri berbasis green diesel tersebut,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Airlangga, industri motor bakar masih akan terus berkembang dan IKM komponen masih akan dibutuhkan dalam pengembangan teknologi kendaraan masa depan.

Ditambah lagi dengan penggunaan alternatif energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

 

Sumber: Liputan6.com