JAKARTA – Pembentukan Komite Bilateral Rl-India diharapkan bisa membantu menghilangkan hambatan pasar antara kedua negara. Salah satu yang menjadi persoalan utama ialah tingginya bea masuk impor Crude palm oil (CPO) RI di India. Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah India turunkan bea masuk CPO RI.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Ramdani berharap melalui Komite ini keluhan soal hambatan perdagangan didengar oleh pemerintah kedua negara. “Tarif ini mengganggu ekspor CPO kita. Komite ini akan mengusulkan ke pemerintah India agar masalah ini diselesaikan,” ungkapnya dalam acara Pembentukan Komite Bilateral RI-India di Jakarta akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar India di ASEAN. India menjadi pasar terbesar Indonesia yang menyerap CPO sebesar 7,63 juta ton sepanjang 2017, atau meningkat 1,84 juta ton dibanding tahun 2016 yang sebesar 5,78 juta ton atau naik 32 persen.
Tahun lalu pemerintah India meningkatkan bea masuk impor CPO RI sebesar 100 persen dari 7,5 persen menjadi 15 persen, dan turunannya seperti olein dari 15 persen menjadi 25 persen.
Sumber: Koran Jakarta