Pengembangan perkebunan dan industri minyak sawit yang berkelanjutan berkontribusi terhadap upaya mengatasi kemiskinan. Untuk itu, industri minyak kelapa sawit di Indonesia berkomitmen meningkatkan produksi dan produktivitas minyak sawit berkelanjutan untuk menciptakan lapangan kerja, mengatasi kemiskinan, dan meratakan pembangunan di perdesaan.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan informal terkait peluncuran kegiatan dan pertemuan yang diselenggarakan Program Pembangunan PBB (UNDP) tentang upaya memperbaiki keberlanjutan produksi komoditas atau The Good Growth Partnership di New York. Amerika Serikat, Selasa (5/9).

Wartawan Kompas, Ferry Santoso, melaporkan dari New York. acara itu, antara lain.,dihadiri Global Head Green Commodities Program UNDP Andrew Bovamick, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian RI Musdhalifah Machmud, dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia Joko Supriyono.

Dalam The Good Growth Partnership pada 6 September hadir perwakilan dari beberapa negara untuk menyampaikan pengalaman terkait produksi di sektor pertanian dan peternakan berkelanjutan. Indonesia dan Liberia menyampaikan upaya peningkatan produksi minyak sawit (CPO) berkelanjutan. Brasil menyampaikan pembangunan berkelanjutan di sektor komoditas kedelai dan Paraguay di sektor peternakan sapi.

“Saya yakin, paradigma yang dibangun dalam pengembangan industri CPO sejalan dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan yang dipromosikan UNDP,” kata Joko.

Masukan berbagai pihak

Andrew mengatakan, dalam pertemuan terkait upaya memperbaiki keberlanjutan produksi komoditas, UNDP ingin mendapat masukan dari berbagai pihak, baik perusahaan industri minyak kelapa sawit, pemljeli, maupun lembaga swadaya masyarakat Diperlukan pula masukan dari pemerintah dan negara penghasil komoditas untuk memperbaiki dan meningkatkan pembangunan industri berkelanjutan.

Musdhalifah menilai, industri CPO dapat menciptakan lapangan kena, mengatasi kemiskinan, dan membangun perdesaan. Ia menggambarkan, industri CPO di Indonesia menyerap 4 juta pekerja secara langsung dan menopang 12 juta pekerja secara tidak langsung. Hingga 2020, diperkirakan industri CPO dapat menciptakan lapangan kerja bagi 1,3 juta orang.

Saat ini, lanjutnya, sekitar 75 persen perkebunan kelapa sawit dan pabrik CPO berada di perdesaan di Sumatera dan Kalimantan.

REDAKSI

 

Sumber: Kompas