JAKARTA – Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) mengintensifkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini. Salah satunya dengan menggelar Apel Kesiapsiagaan karhutla 2021, terutama bagi anggotaGapkiyang berada di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketua UmumGapkiJoko Supriyono mengatakan, permasalahan karhutla memang sangat kompleks, banyak sekali faktor penyebabnya, mulai dari terbukanya akses, banyaknya lahan gambut, hingga pemahaman masyarakat terkait bahaya karhutla yang masih kurang.

Karena itu, melalui Apel Kesiapsiagaan karhutla 2021 yang digelar daring pada Rabu (25/8) maka diharapkan bisa mendorong dan memastikan semua wilayah perusahaan perkebunan terutama anggota Gapki di Kalsel dalam status siaga. “Perusahaan harus memastikan bahwa segala aspek dalam status siap siaga menghadapi karhutla tahun ini,” ungkap Joko, kemarin.

Gapki mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait terutama 26 perusahaan kelapa sawit anggota Gapki Kalsel yang sudah menerapkan zero burning policy. “Saya tekankan dan saya mengajak seluruh perusahaan untuk berkontribusi terhadap pencegahan karhutla di sekitar wilayah perusahaan sehingga perusahaan juga bisa mendapatkan manfaat yakni tidak ada yang terbakar, baik di dalam maupun luar konsesi,” ujar Joko.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Sahrudin mengatakan, jumlah titik api (hotspot) Kalsel terus mengalami penurunan sejak 2020 hingga saat ini. “Semua tidak bisa tercapai jika tidak ada kolaborasi antara semua stakeholder, upaya penanganan karhutla sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo tanggal 22 Februari 2021 di mana selalu dilakukan pencegahan deteksi dini titik api,” kata dia.

 

 

Sumber: Investor Daily Indonesia